BREN

PERBANKAN KALTIM Bank Syariah Kembali Bergairah
SAMARINDA &ndash; Kinerja perbankan syariah di Provinsi Kalimantan Timur membaik seiring kembali bergairahnya perekonomian Bumi Etam,
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Timur Dwi Ariyanto mengatakan kinerja perbankan syariah di Kaltim lebih baik ketimbang perbankan konvensional, Menurutnya, aset bank syariah di Kaltim hingga September 2016 mencapai Rp5,88 triliun, atau tumbuh 2,62% dari periode yang sama tahun lalu Rp5,73 triliun,
Adapun simpanan masyarakat yang terkumpul hingga September mencapai Rp4,36 triliun, atau tumbuh 8,84% dari periode yang sama 2015 senilai Rp4 triliun, Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) paling besar terjadi di deposito sebesar 15,3% year-on-year (yoy) dari Rp1,42 triliun menjadi Rp1,64 triliun,
Tabungan masyarakat di perbankan syariah Kaltim bertumbuh 6,92% (yoy) menjadi Rp2,39 triliun dari September 2015 tercatat Rp2,23 triliun, &ldquo;Gironya berkurang atau minus 5,36% menjadi Rp327 miliar, Masyarakat di Kaltim masih sedikit yang menggunakan bank syariah, tentu penetrasinya akan kami tingkatkan,&rdquo; ujar Dwi, Kamis (17/11),
Penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Kaltim pada kuartal III/2016 mencapai Rp4,25 triliun, atau meningkat 2,5% (yoy) dari Rp4,15 triliun, &ldquo;Rasio pembiayaan yang bermasalah atau NPF [non performing financing] secara gross mengalami sedikit perbaikan dari 5,77% menjadi 5,42%,&rdquo; Kepala Bank Syariah Bukopin (BSB) Cabang Samarinda Abdul Majid mengatakan hingga kuartal III/2016, penyaluran pembiayaan di Samarinda mencapai Rp250 miliar, atau meningkat senilai Rp80 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp170 miliar,
&ldquo;Pembiayaan kami lebih fokus ke ritel seperti perdagangan, UMKM, dan konsumer, Selain ritel kami juga menyasar sektor kesehatan dan pendidikan, Kami lihat di awal tahun kemarin memang ekonomi Kaltim tengah sulit terutama Samarinda tetapi kami bisa mencapai target pembiayaan kami,&rdquo; ujarnya,
Majid menyatakan pihaknya selektif dalam penyaluran pembiayaan di tengah kondisi yang masih tak menentu, Menurutnya, BSB tak menyalurkan pembiayaannya ke sektor konstruksi dan pertambangan karena risikonya tinggi,
&ldquo;Untuk sektor pertambangan, meski ada perbaikan harga batu bara, kami masih menahan diri untuk masuk ke sektor ini, Kami akan fokus ke pembiayaan ritel, kesehatan, dan pendidikan karena sektor itu yang banyak diperlukan masyarakat dan aman,&rdquo; ujarnya,
Dana yang berhasil dikumpulkan oleh BSB hingga September 2016 mencapai Rp290 miliar, Realisasi itu meningkat 52,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lau yang tercatat Rp190 miliar, &ldquo;Kami gencar di dana murah, salah satunya menyasar ke pelajar dengan tabungan Simpel iB,&rdquo; kata Majid,
Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Sekprov Kaltim Meiliana berharap perbankan syariah di Kaltim dapat turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi terutama penguatan sektor UMKM,
Sementara itu, lesunya penyaluran kredit sektor UMKM terjadi di Provinsi Riau, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Ismet Inono mengatakan penyaluran kredit UMKM hingga September 2016 tumbuh 3,02% menjadi Rp20,50 triliun,
&ldquo;Pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan Agustus lalu yang tumbuh 4,05% dengan nilai Rp20,47 triliun,&rdquo; katanya, Kamis (17/11), (Yanita Petriella/ Arif Gunawan)

 
SAMARINDA – Kinerja perbankan syariah di Provinsi Kalimantan Timur membaik seiring kembali bergairahnya perekonomian Bumi Etam, 

Perbankan Kaltim Bank Syariah Kembali Bergairah

Informasi Diunggah