BREN

BALIKPAPAN &mdash; Pemerintah akan memutuskan harga bahan bakar minyak jenis Premium dan Solar periode Juli&mdash;September 2017 setelah Lebaran.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya masih melihat harga minyak setelah adanya krisis diplomatik Qatar dengan Arab Saudi, Uni Emirat, dan negara lain di Timur Tengah. Ketegangan politik di Timur Tengah tersebut dikhawatirkan mendongkrak harga minyak mentah.
Pemerintah, katanya, masih mencermati pergerakan harga minyak pada pekan depan hingga Lebaran untuk menimbang harga Premium dan solar periode Juli seperti arahan Presiden Joko Widodo.
Penyesuaian nantinya bisa saja menaikkan atau menurunkan harga yang berlaku saat ini. Harga Premium dijual dengan harga Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150 per liter sejak April 2016.
&ldquo;Arahan Presiden, harga BBM [bahan bakar minyak] itu kita lihat lagi setelah Idulfitri. Ini kalau dilihat itu belum tentu naik. Bisa tetap, bisa turun, ya tergantung tren harga dunianya gimana,&rdquo; ujarnya, Minggu (11/6).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengakui, harga solar dan Premium menunjukkan tren harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode September&mdash;Desember 2016 mengacu pada mean of platts Singapore (MoPS). Seperti diketahui, saat ini pemerintah masih memberikan subsidi tetap untuk solar Rp500 per liter.
&ldquo;Januari&mdash;Mei memang ada kenaikan dibandingkan dengan September&mdash;Desember tahun lalu,&rdquo; katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (25/5).
Kendati demikian, untuk periode Juli&mdash;September 2017, ujar Wirat, pemerintah belum bisa memutuskan apakah akan kembali melakukan penyesuaian harga Solar dan Premium.
Adapun, penyesuaian harga akan mempertimbangkan faktor lain seperti kondisi perekonomian, sosial, dan politik. Terlepas dari itu, pada Juli subsidi bagi seluruh pengguna listrik golongan 900 VA telah dicabut sehingga mengikuti penyesuaian tarif mulai awal Juli 2017.
Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan, ketika harga minyak mentah dijual lebih dari US$40 per barel, BBM dijual di bawah harga pasar.
Sementara itu, pada awal 2017 ini harga minyak mentah berada di kisaran US$47 hingga US$50 per barel.
Menurutnya, masih ada peluang kenaikan harga minyak dari pertemuan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) untuk mengurangi produksi.
Pertamina akan mengajukan penyesuaian harga BBM untuk periode Juli&mdash;September 2017. Pasalnya, harga solar dan Premium saat ini tak mengalami penyesuaian sejak April 2016. (Duwi S. Ariyanti)

 BALIKPAPAN — Pemerintah akan memutuskan harga bahan bakar minyak jenis Premium dan Solar periode Juli—September 2017 setelah Lebaran. 

Pergerakan Harga Minyak Pemerintah Beri Sinyal Kenaikan Bbm

Informasi Diunggah