BREN

PERKUAT DIGITAL BANKING Bank Mengerem Penambahan Jaringan
JAKARTA &mdash; Perbankan akan kian mengurangi ekspansi jaringan anjungan tunai mandiri atau ATM serta cabang pada tahun depan. Alasannya, beberapa bank akan terus fokus ekspansi pada pengembangan layanan secara digital (digital banking).
Surya Rianto surya.rianto@bisnis.com
Taswin Zakaria, Direktur Utama PT Bank Maybank Indonesia Tbk., mengatakan perseroan tidak akan menambah jaringan ATM maupun cabang pada tahun depan.
&ldquo;Kami cenderung akan mengembangkan atau ekspansi pada digital banking tahun depan,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Sampai saat ini, bank dengan kode emiten BNII itu telah memiliki jumlah cabang sebanyak 431 kantor cabang dan 1.600 ATM, termasuk cash deposit machine (CDM).
Untuk ATM, perseroan juga tergabung dalam jaringan ATM Bersama, ATM Prima, ALTO, Cirrus yang memiliki ATM sebanyak 20.000 buah, serta jaringan MEPS di Malaysia dan Singapura dengan total 3.500 ATM.
Selaras dengan Taswin, Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk., menuturkan perseroan cenderung mengoptimalkan jaringan cabang dan ATM yang sudah tersedia. Perseroan pun mengaku akan ekspansi pada digital banking untuk nasabah individu maupun korporasi.
&ldquo;Kami tidak terlalu agresif untuk penambahan cabang, paling satu dan dua setiap tahunnya. Intinya, kami ingin mengembangkan digitalisasi yang kian memudahkan nasabah,&rdquo; tuturnya.
Adapun, bank dengan kode emiten NISP itu akan meresmikan satu kantor cabangnya yang baru di Nusa Tenggara Timur pada kuartal IV/2016. Secara keseluruhan, sampai saat ini total kantor cabang perseroan sebanyak 339 kantor di 60 kota Indonesia.
Di luar kedua bank itu, PT Bank Central Asia Tbk. pun juga menyebutkan untuk ekspansi ATM, perseroan akan melihat posisi jaringan mesin penarikan tunai itu memang ramai transaksi atau tidak. Pasalnya, kalau jarang ada transaksi, mesin ATM kerap rusak dan boros dari segi biaya operasional.
&ldquo;Kami cenderung mengganti mesin-mesin ATM dengan yang baru ke depannya, untuk itu kami monitoring terus mana yang paling sering transaksi dan juga jarang. Biar lebih efisien,&rdquo; sebutnya.
Bank dengan kode emiten BBCA itu pun mengaku mulai tahun depan penambahan ATM akan kian menipis, kalau biasanya 2.000 ATM per tahun, mungkin sekarang menjadi sekitar 500 sampai 1.000 ATM per tahun.
Jahja memaparkan yang paling terbaru itu, perseroan terus mengembangkan teknologi bank dengan Internet.
&ldquo;Aplikasi mobile untuk transaksi perbankan kan mudah banget, kayak kami ada Sakuku untuk transaksi kecil-kecil. Intinya pengembangan ke arah sana, cash less society,&rdquo; paparnya.
Adapun menurut data Bank Indonesia (BI), pertumbuhan jumlah ATM bank tanah air kian susut. Secara year to date (y-t-d) sampai Agustus 2016, pertumbuhan jumlah ATM bank hanya bertambah 0,8% menjadi 100.088 mesin.
Persentase pertumbuhan jumlah ATM itu pun memang terus menyusut, penurunan signifikan tampak pada 2015. Pada tahun lalu, jumlah ATM hanya tumbuh 9,49% menjadi 99.286 mesin dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah ATM pada 2014 yang sebesar 19,1%.
Di sisi lain, untuk pertumbuhan jumlah kantor cabang bank sampai Agustus 2016 secara y-t-d justru menyusut 0,58% menjadi 32.772 kantor dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Ini pun adalah penyusutan jumlah kantor pertama dalam hitungan periode 2011 sampai 2016.
Perkembangan Jumlah ATM dan Cabang Bank Periode 2013 &ndash; 2016 (per unit)
<table>
<tbody>
<tr>
<td>
&nbsp;
</td>
<td>
ATM
</td>
<td>
Kantor Cabang
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2013
</td>
<td>
76,136
</td>
<td>
31,847
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2014
</td>
<td>
90,678
</td>
<td>
32,739
</td>
</tr>
<tr>
<td>
2015
</td>
<td>
99,286
</td>
<td>
32,963
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Agustus 2016
</td>
<td>
100,088
</td>
<td>
32,772
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Ytd (%)
</td>
<td>
0,8
</td>
<td>
-0,58
</td>
</tr>
</tbody>
</table>
Sumber: BI, OJK, diolah BISNIS/TUTUN PURNAMA

 
JAKARTA — Perbankan akan kian mengurangi ekspansi jaringan anjungan tunai mandiri atau ATM serta cabang pada tahun depan. Alasannya, beberapa bank akan terus fokus ekspansi pada pengembangan layanan secara digital (digital banking). 

Perkuat Digital Banking Bank Mengerem Penambahan Jaringan

Informasi Diunggah