BREN

JAKARTA &mdash; Kejaksaan Agung meminta penyidik Bareskrim Polri menyita tiga sertifikat tanah SHGB atas nama PT Geria Wijaya Prestige yang kini berada di PT Bank China Construction Bank Indonesia (CCB).
Tiga sertifikat itu akan dijadikan kelengkapan barang bukti dalam perkara dugaan penggelapan sertifikat PT Geria Wijaya Prestige (GWP) yang dilaporkan Edy Nusantara, kuasa Fireworks Venture Limited, selaku pemegang hak tagih (cessie) atas utang PT GWP.
Dalam salinan dokumen yang diperoleh Bisnis terkait pengembalian berkas perkara pidana atas nama Tohir Sutanto dengan Nomor: BP/20/ IV/2017/Dit Tipidum, Kejagung meminta Bareskrim melengkapi berkas, termasuk menyita sertifikat asli atas nama PT GWP untuk dijadikan barang bukti.
&ldquo;Sertifikat sebagai objek kasus dugaan penggelapan jadi alat bukti yang sangat penting. Tugas penyidik untuk menghadirkannya,&rdquo; kata sumber Bisnis di Kejagung, Senin (3/7).
Terkait hal itu, penyidik diketahui telah memperoleh izin penggeledahan melalui penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Bareskrim telah menetapkan terlapor Tohir Sutanto (mantan Direktur PT Bank Multicor) dan Priska M. Cahya (karyawan PT Bank Danamon Indonesia) sebagai tersangka dalam kasus dugaan penggelapan sertifikat GWP tersebut. Keduanya sejak 2 Mei lalu juga telah dicegah bepergian ke luar negeri.
Pemegang hak tagih Edy Nusantara tidak mau berkomentar banyak tentang petunjuk jaksa atas kasus yang dilaporkannya tersebut.
&ldquo;Saya menghormati proses hukum. Silakan para penegak hukum bekerja tanpa intervensi siapapun. Jangan tunduk dengan tekanan mafia,&rdquo; tegasnya. (Thomas Mola)

 JAKARTA — Kejaksaan Agung meminta penyidik Bareskrim Polri menyita tiga sertifikat tanah SHGB atas nama PT Geria Wijaya Prestige yang kini berada di PT Bank China Construction Bank Indonesia (CCB). 

Petunjuk Kejagung Polisi Diminta Sita Sertifikat Gwp di Ccb

Informasi Diunggah