BREN

JAKARTA &mdash; Tonggak.id menyediakan platform digital sebagai referensi para pelaku bisnis rintisan mencari ide bisnis yang potensial.
Kantor Staf Presiden, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Kibar menginisiasi Tonggak.id sebagai bagian dari kolaborasi Satu Data Indonesia sebagai wadah mengumpulkan data mengenai permasalahan yang ada di sekitar secara terakurasi, aktual, dan tervalidasi.
Co-founder Tonggak.id Octa Ramayana mengatakan pada tahap awal platform ini akan berfokus pada enam kategori berdasarkan program prioritas pemerintah yaitu ketahanan pangan, maritim, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan logistik.
&ldquo;Melalui Tonggak.id, kami akan memberikan data untuk teman-teman yang ingin membuat startup agar dapat membangun bisnis berdasarkan permasalahan mendesak yang benar-benar nyata dialami masyarakat. Data tersebut kami dapatkan dari hasil riset kampus, lembaga pemerintahan, dan komunitas,&rdquo; ujarnya dalam peluncuran Tonggak.id, pekan lalu.
Dia menjelaskan Tonggak.id adalah wadah untuk para akademisi, peneliti, komunitas serta entrepreneur untuk saling bertukar pikiran dalam mengkaji masalah menjadi sebuah potensi yang dapat membuat pewirausaha membuat aksi dengan dalam ide peluang bisnis yang memberikan manfaat bagi orang banyak.
&ldquo;Semoga ada Tonggak ini jadi lebih melek data. Data pun jadi lebih bisa diakses. Sehingga startup membuat bisnis dari masalah dengan data yang valid,&rdquo; katanya.
Executive Director Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital Enda Nasution mengatakan setelah menjalankan program ini di 10 kota di Indonesia, pihaknya menemukan jika para peserta kesulitan menemukan masalah mendesak untuk dipecahkan.
&ldquo;Hasilnya, startup yang dihasilkan lagi-lagi hanya berputar di solusi transportasi online atau marketplace. Padahal seharusnya setiap kota punya kebutuhan unik dan berbeda,&rdquo; katanya.
Dari survei internal pada peserta Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, mereka mengaku kesulitan melakukan riset untuk menentukan ide bisnis yang paling diperlukan di kota masing-masing. Selain itu, dibutuhkan kehadiran ahli yang berpengalaman untuk bertukar pikiran dan informasi agar data dan riset yang dibutuhkan dapat diakses dan diinterprestasi oleh para wirausaha.
Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Robertus Theodore mengatakan keterlibatan Satu Data Indonesia Kantor Staf Presiden (SDI-KSP) dalam menginisiasi Tonggak.id merupakan salah stau bagian dari upaya mendorong reformasi tata kelola data pemerintah melalui pemanfaatan data.
&ldquo;Ini penting untuk dilakukan karena kami percaya bahwa data akan bernilai lebih apabila data tersebut dimanfaatkan oleh pengguna data, baik oleh pemerintah dalam konteks data-driven decision making dan oleh masyarakat umum termasuk pelaku startup,&rdquo; katanya.
Dia mengatakan pemerintah juga berupaya membuat peraturan soal keterbukaan data.
Hal ini guna meningkatkan kualitas dan kuantitas riset di Tanah Air. Oleh karena itu, saat ini pemerintah mencoba membuat fondasi agar ke depan keterbukaan data dapat dengan mudah diakses siapa saja.
&ldquo;Regulasi sekarang belum kuat. Jika ada perpres [peraturan presiden] akan memaksa lembaga untuk berbagi data internal ke sesama lembaga pemerintahan maupun publik,&rdquo; jelasnya.
Kepala Sub Dir. Pengembangan Usaha UGM Eddy Junarsin mengatakan seharusnya riset atau hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai ide peluang bisnis. Namun, selama ini skripsi dan tesis yang dibuat para mahasiswa hanya teronggok di gudang.
Padahal hasil riset dapat dapat dimanfaatkan, salah satunya untuk startup.
&ldquo;Saat ini perlu melakukan perubahan pola pikir untuk memanfaatkan hasil riset.Sayang kalau cuma masuk gudang,&rdquo; katanya. (Agne Yasa)

 JAKARTA — Tonggak.id menyediakan platform digital sebagai referensi para pelaku bisnis rintisan mencari ide bisnis yang potensial. 

Platform Digital

Informasi Diunggah