Sepanjang tahun berjalan 2019, saham PT Mayora Indah Tbk. sedang melempem. Harga saham produsen Beng-Beng itu terkoreksi 13,74% secara yearto-date.
Berdasarkan data Bloomberg, saham emiten berkode MYOR itu ditutup di level Rp2.260 per saham pada akhir perdagangan Jumat (11/10). Level harga itu mencerminkan rasio harga per laba (price to earnings ratio/PER) sebesar 31,39 kali.
MYOR bergerak di kisaran Rp2.110—Rp2.720 per saham sepanjang tahun berjalan 2019.
Kendati sedang berada dalam teritori negatif, bagaimana prospek saham emiten berkapitalisasi pasar Rp50,53 triliun ini? Dalam riset yang dipublikasikan Bloomberg, research analyst Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia Raja Abdalla menuturkan konsumsi cenderung tumbuh tipis dalam jangka pendek. Di sisi lain, perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) diuntungkan oleh nilai tukar rupiah dan bahan baku yang re...