BREN

Proyek (LRT) Jabodetbek Fase I menjadi salah satu p raksasa yang digarap oleh light rail transit royek kontraktor BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Tak tanggung-tanggung, nilai proyek tersebut di luar PPN mencapai Rp19,7 triliun.
Merujuk data perseroan, nilai kontrak proyek LRT itu mencapai 77,56% dari total perolehan kontrak baru sebesar Rp25,4 triliun yang dihimpun sepanjang semester I/2017. Selain LRT, emiten berkode saham ADHI ini juga meraih kontrak pembangunan Green Park Cilegon senilai Rp185,0 miliar dan Apartement Loftvilles City 2 senilai Rp118,0 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru ADHI terdiri dari proyek jalan, jembatan, dan LRT dengan kontribusi sebesar 81,8%, proyek gedung 15,8%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 2,4%.
Lini bisnis konstruksi dan energi masih mendominasi perolehan kontrak baru ADHI. Porsinya bahkan mencapai 97,7% dari total kontrak perseroan. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru ADHI terdiri dari proyek pemerintah 83,7%, BUMN 6,9%, dan swasta/lainnya 9,4%.
Tanda-tanda titik terang pendanaan proyek LRT mulai muncul dari pemilik proyek, yakni PT Kereta Api Indonesia. PT KAI bakal mengantongi penyertaan modal negara Rp4 triliun dan diproyeksi segera mendapat pinjaman bank Rp8,2 triliun pada 2017.
Sembari menunggu kejelasan proyek LRT, saham ADHI hanya terapresiasi 2,4% sepanjang tahun berjalan (year to date) ke level Rp2.130 pada penutupan perdagangan Jumat (21/7).
Dalam 52 minggu terakhir, saham ADHI diperdagangkan pada kisaran harga Rp1.830&ndash;Rp2.900.
Saat ini, ADHI diperdagangkan pada tingkat harga per laba (price per earning ratio) 23,56 kali.
Perkembangan terkait pendanaan proyek LRT Jabodetabek membuat tiga sekuritas kompak merekomendasikan beli saham ADHI. Dalam publikasi Jumat (21/7), Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli ADHI dengan target harga Rp2.500.
&ldquo;ADHI menargetkan pendapatan sebesar Rp14,4 triliun dengan kontribusi proyek LRT hingga Rp5 triliun. Adapun laba bersih ADHI pada tahun ini kami proyeksi sebesar Rp505 miliar. Ini sejalan dengan proyeksi kami,&rdquo; tulis tim riset Indo Premier Sekuritas.
BCA Sekuritas juga merekomendasikan beli saham ADHI dengan target harga Rp2.650 per saham. ADHI diproyeksi bakal mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 36,5% dengan perkiraan laba bersih sebesar Rp556 miliar pada 2017. Adapun laba per saham (earning per share/ EPS) diperkirakan tumbuh 77,4%.
Secara teknikal, riset Bosowa Sekuritas pada Jumat (21/7), mengungkap level support ADHI berada pada harga Rp4.570 per saham dan resistance Rp4.670 per saham. Bosowa Sekuritas merekomendasikan beli saham ADHI dengan target harga Rp4.500. (Ana Noviani)

 Proyek (LRT) Jabodetbek Fase I menjadi salah satu p raksasa yang digarap oleh light rail transit royek kontraktor BUMN, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Tak tanggung-tanggung, nilai proyek tersebut di luar PPN mencapai Rp19,7 triliun. 

Portfoliowatch Disclaimer On Mampukah Lrt Mendongkrak Adhi?

Informasi Diunggah