JAKARTA — Setelah 4 tahun berjalan, program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah akhirnya mencapai target. Namun, hal tersebut berbanding terbalik dibandingkan dengan capaian komitmen dari asosiasi pengembang yang hingga saat ini belum memenuhi target.
Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata mengatakan, pihaknya baru mengantongi pembangunan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 200.000 unit dari komitmen 230.000 unit.
“Itu baru catatan hingga November, kami belum mendapatkan jumlah akhir hingga akhir tahun,” ujar Eman sapaan akrab Soelaeman kepada Bisnis, pekan lalu.
Pengembang hunian MBR, katanya, sempat kehilangan 4 bulan pertamanya pada 2018 akibat kebijakan sertifikat layak fungsi (SLF) untuk rumah bersubsidi. Umumnya, SLF digunakan di kota besar dan lebih mengarah kepada ...