Bisnis, JAKARTA — Moody’s Investors Service menyatakan bahwa mayoritas korporasi Indonesia menunjukkan tren kredit yang stabil selama 12—18 bulan ke depan. Namun, sektor-sektor terkait dengan komoditas akan menghadapi beberapa tekanan.
Jacintha Poh, Moody’s Vice President and Senior Credit Officer, menilai penyaluran kredit kepada sektor minyak dan gas diperkirakan akan melaju. Hal itu disebabkan oleh rencana perusahaan yang bergerak di sektor itu untuk meningkatkan belanja modal guna menggenjot skala operasional.
Hal tersebut diperkirakan berdampak terhadap peningkatan ketergantungan perusahaan pada utang. Alhasil menjadi potensi untuk menurunkan kualitas kredit perseroan.
Namun, Moody’s berharap peningkatan produksi harian rata-rata akan mengerek pendapatan yang lebih tinggi. Dengan demikian akan menghambat penurunan kualitas kredit.