BREN

Bisnis, JAKARTA &mdash; Proyek jalan tol pelabuhan II atau Harbour Road II menuai polemik dari masyarakat, karena dinilai pembangunannya akan memperparah kemacetan dan tidak ramah lingkungan. BPJT menegaskan bahwa tol tersebut merupakan solusi mengatasi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.Media sosial diramaikan oleh kecaman masyarakat atas pembangunan jalan tol itu yang dipicu unggahan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terkait pembangunan di atas jalan tol eksis Wiyoto Wiyono sepanjang 37 km itu.Hal itu dipicu oleh postingan seorang warganet di unggahan BPJT tersebut dan menilai bahwa pembangunan tol Harbour Road II yang sudah dicanangkan pada Sabtu (5/10) itu bakal memperparah kondisi kemacetan dan menimbulkan pencemaran udara yang tinggi. Warganet juga membuat tagar #tolakharbourroad2.Menanggapi hal itu, Kepala BPJT Danang Parikesit, mengatakan bahwa memang harus mencari solusi terbaik karena pembangunan ini mengurai kemacetan.&ldquo;Tol ini mengakomodasi through traffic terutama untuk angkutan barang, karena pilihan lain adalah tetap stuck in traffic atau rerouting pakai Tol JORR 2, atau pakai KA ring road yang sampai sekarang belum terwujud,&rdquo; ujarnya kepada Bisnis, Kamis (10/10).Kementerian Perhubungan sebelumnya melansir, pergerakan truk dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 12.000 unit setiap pekan.Danang menambahkan, apabila tidak ada solusi atau tidak melakukan apa-apa maka Jakarta akan semakin semrawut, sehingga dia mengharapkan semuanya bisa disikapi dengan bijak. (Krizia Putri Kinanti)

Bisnis, JAKARTA — Proyek jalan tol pelabuhan II atau Harbour Road II menuai polemik dari masyarakat, karena dinilai pembangunannya akan memperparah kemacetan dan tidak ramah lingkungan. BPJT menegaskan bahwa tol tersebut merupakan solusi mengatasi kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Proyek Harbour Road II : Pembangunan Tetap Dibutuhkan

Akses konten artikel berbayar ini

Info lanjut hubungi: 081234567890 / [email protected]

Informasi Diunggah