JAKARTA — Kinerja pasar obligasi di tahun pemilu 2019 diperkirakan menyerupai kinerja yang terjadi pada dua periode pemilu sebelumnya, yakni 2009 dan 2014, di mana masing-masing menunjukkan kinerja pasar yang positif.
Emanuel B. Caesario [email protected]
Wahyu Trenggono, Direktur Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), mengatakan bahwa sejak IBPA berdiri pada 2008, sudah dua kali terjadi pemilu presiden. Berdasarkan data yang dimiliki IBPA, pada dua perhelatan tersebut, pemilu tidak memberikan risiko tambahan bagi pasar obligasi.
Baik itu pemilu 2009 maupun 2014, katanya, sama-sama diawali oleh tahun dengan tekanan ekonomi, yakni krisis subprime mortgage 2008 dan turbulensi ekonomi 2013 akibat rencana tapering off Amerika Serikat.
Kondisi ini mirip dengan tahun pemilu 2019, yang diawali oleh gejolak ekonomi global 2018 karena...