Di hadapan para undangan yang menghadiri peresmian sebuah fasilitas rumah pemotongan ayam di Tabanan, Bali, I Ketut Diarmita secara terang-terangan mengakui bahwa isu perunggasan di Tanah Air membuatnya sakit kepala.
Iim Fathimah Timorria [email protected]
Ketut bahkan menyebut 2019 sebagai tahun ketika permasalahan unggas mencapai titik puncak sejak ia diangkat sebagai Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian pada 2016 lalu.
“Sebelum menjadi Dirjen saya menjabat sebagai Direktur Kesehatan Hewan, saat itu saya pikir permasalahan unggas bisa saya selesaikan dalam waktu 6 bulan. Ternyata pada tahun keempat menjadi Dirjen, masalah unggas justru mengalami puncaknya,” katanya.
Curahan hati Ketut barangkali merujuk pada serangkaian protes yang dikumandangkan pelaku usaha perunggasan beberapa waktu lalu...