BREN

Fit and proper test dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang mem- pertemukan Wimboh San- calon ketua toso dan Sigit Pramono diibaratkan sebagai babak final oleh anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Senin (5/6) pagi, Wimboh mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan berbagai rencana dan program kerja bila dirinya terpilih sebagai menjadi ketua OJK.
Dengan cukup tenang, Wimboh pun memaparkan rencana programnya bila terpilih menjadi OJK-1.
Wimboh menampilkan presentasi berjudul Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Pembangunan Berkeadilan.
Secara umum, Wimboh, yang masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., menjelaskan empat poin utama.
Pertama, terkait dengan menjaga stabilitas sistem keuangan dan meredam potensi risiko sistemik. Kedua, tantangan sektor jasa keuangan yang nantinya menjadi penentu arah kebijakan. Ketiga, sinergi antarlembaga antara OJK, Bank Indonesia, dan pemerintah.
Keempat, edukasi literasi keuangan dan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia di regulator jasa keuangan tersebut.
Namun, yang menjadi perhatian anggota DPR adalah rekam jejak Wimboh yang sempat berkarir di International Monetary Fund (IMF) pada medio 2013 sampai 2015, keterlibatannya pada kasus Bank Century, dan sikap tidak setuju ketika OJK dalam tahap pembentukan.
Soal potensi bakal adanya intervensi IMF, karena dirinya pernah bekerja di lembaga itu, dibantah mentah-mentah.
&ldquo;Tidak akan ada intervensi dari IMF bila saya lolos jadi ketua OJK. Justru, saya yang akan memengaruhi IMF untuk Indonesia yang lebih baik.&rdquo;
Soal keterlibatannya dalam penentuan Bank Century sebagai salah satu bank sistemik, dia mengaku tidak turut di dalamnya.
&ldquo;Ketika itu, memang jabatan saya sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan Bank Indonesia, tetapi saat kasus itu berlangsung, saya tengah mendapatkan tugas lain. Jadi tidak ada keterlibatan.&rdquo;
Terkait dengan ketidaksetujuannya atas keberadaan OJK, Wimboh pun berdalih perbedaan pendapat itu kerap terjadi. Ibarat mau melahirkan anak, semuanya masih abu-abu, ingin menjadi seperti apa nantinya.
&ldquo;Kalau sekarang, anaknya sudah lahir, jadi harus dibesarkan agar berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia. Jangan malah dibunuh, nanti malah melanggar HAM,&rdquo; ujarnya.
Cukup banyak juga yang mencecar Wimboh dengan pertanyaan, apabila tidak lolos menjadi ketua dewan komisioner, apakah Wimboh bersedia menjadi wakil ketua atau bahkan anggota dewan komisioner OJK bidang edukasi dan perlindungan konsumen?
Soal ini, Wimboh menjawab dengan tegas. Dia hanya ingin menjadi ketua dewan komisioner OJK. Jika tidak terpilih, dia memilih berkontribusi lebih optimal di luar regulator jasa keuangan tersebut.
Berbeda dengan Wimboh, Sigit Pramono mengaku akan menerima posisi menjadi kepala eksekutif pengawas perbankan bila tidak lolos sebagai ketua dewan komisioner OJK.
&ldquo;Namun, saya sangat berharap bisa menjadi ketua dewan komisioner karena lebih memudahkan untuk melakukan transformasi di OJK. Apalagi, saya sangat ingin berkontribusi besar di OJK pada masa senja saya yang sudah berumur 58 tahun ini.&rdquo; Dibandingkan dengan Wimboh, Sigit lebih detail dan konkret memaparkan program sektor jasa keuangan.
Untuk sektor perbankan misalnya, fokus Sigit dititikberatkan pada strategi insentif agar bank lebih giat menyalurkan kredit kepada sektor infrastruktur.
Dari sektor pasar modal, good corporate gonvernance (GCG) emiten menjadi perhatian khusus untuk mendorong kualitas industri yang lebih baik.
Fokus lainnya adalah sektor industri keuangan nonbank (IKNB), skandal dan berbagai problem asuransi, hingga peran perusahaan pembiayaan yang masih seperti perpanjangan tangan dari bank yang mayoritas untuk kredit konsumsi.
Secara umum, Sigit pun menekankan perlunya efisiensi operasional dan anggaran tahunan yang tersisa bisa digunakan pada tahun berikutnya, bukan diserahkan kepada bendahara negara. Hal itu nantinya bisa mengurangi pungutan kepada pelaku industri.
&ldquo;Kalau terpilih, saya tidak akan menaikkan pungutan untuk pelaku industri, karena itu sudah cukup memberatkan. Selain itu, transparansi dan efisiensi juga diperlukan bagi OJK nantinya,&rdquo; ujarnya.
Seperti Wimboh, Sigit juga dicecar pertanyaan lain, seperti karakter perbankan sentris, penolakannya terhadap keberadaan OJK, hingga kelebihannya dibandingkan dengan Wimboh.
Mengenai karakter perbankan sentris, Sigit menolak dikatakan seperti itu. Dia mengaku juga memandang sektor jasa keuangan lainnya, seperti pasar modal dan IKNB. Semua sektor jasa keuangan punya tantangan masing-masing.
&ldquo;Namun, patut diakui perbankan mempunyai porsi yang lebih besar ketimbang lainnya,&rdquo; ujarnya.
Sigit juga mengelak ketika disebut menolak keberadaan OJK kala pertama kali dibentuk. Penolakan itu diakui Sigit sebagai bentuk menyuarakan aspirasi Perbanas, ketika dia menjadi ketuanya saat itu.
&ldquo;Keberatan itu pun terkait dengan permasalahan pungutan, bukan menolak keberadaan OJK.&rdquo; Untuk kelebihan dibandingkan dengan pesaingnya, Sigit dengan malu-malu mengatakan, dirinya punya pengalaman di setiap sektor jasa keuangan tersebut, walaupun mayoritas berada di perbankan.
&ldquo;OJK tampaknya membutuhkan pemimpin dari pelaku industri yang non-BI dan non-Kemenkeu untuk bisa menghilangkan budaya BI dan Kemenkeu yang terkesan terkotakkotakkan.&rdquo; Di luar pertarungan kedua calon kuat itu di dalam ruangan rapat Komisi XI, industri keuangan menanti dengan penuh harap.
Teka-teki siapakah yang bakal menduduki posisi sebagai orang nomor satu di lembaga tersebut tentu menjadi daya tarik tersendiri.
Apalagi, Komisi XI DPR telah mengisyaratkan bahwa hasil pemilihan OJK bisa jadi tidak mengikuti proses kluster seperti yang sudah diberikan dari Presiden RI ke DPR.
&ldquo;Sejauh ini masih rahasia, rencananya Kamis ini keputusan sudah ada...,&rdquo; ujar Ketua Komisi XI DPR Melchias Marcus Mekeng. Kita tunggu saja!

 Fit and proper test dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang mem- pertemukan Wimboh San- calon ketua toso dan Sigit Pramono diibaratkan sebagai babak final oleh anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Seleksi Ketua Ojk Wimboh & Sigit di Babak Final

Informasi Diunggah

Seleksi Ketua Ojk Wimboh &amp; Sigit di Babak Final

Informasi Diunggah

Seleksi Ketua Ojk Wimboh & Sigit di Babak Final