Bisnis, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berupaya menekan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) Rp1 triliun hingga pengujung tahun ini. Dengan demikan rasio NPL diharapkan akan kurang dari 2,5%.
Menurunkan rasio NPL akan menjadi satu cara menjaga kemampuan perusahaan mencetak laba seiring dengan implementasi (PSAK) 71 yang mulai resmi berlaku tahun depan. Seperti diketahui, PSAK 71 mewajibkan bank menyiapkan pencadangan lebih, karena menghitung pencadangan berdasarkan konsep expected loss.
Sebelumnya, pencadangan dilakukan ketika terjadi keterlambatan pembayaran. Sementara itu, sejak awal tahun ini rasio NPL BTN terus meningkat. Per Maret 2019, rasio NPL perseroan 2,92%, naik dari periode yang sama tahun lalu, 2,78%. Begitu pula posisi Juni 2019, di mana rasio NPL lebih tinggi dibandingkan dengan Juni 2018, 2,78%.
Pejabat sementara Direktu...