BREN

JAKARTA &mdash; Korporasi nasional kian percaya diri untuk menerbitkan surat utang di pasar global seiring dengan penaikan rating surat utang Indonesia ke level investment grade dari Standard and Poor's.
Ana Noviani ana.noviani@bisnis.com 
Setidaknya ada enam perusahaan yang meng gulirkan ren cana emisi global bond pada tahun ini dengan total target penggalangan dana hingga US$4,85 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, delapan perusahaan telah menerbitkan su rat utang berdenominasi va luta asing di pasar global sepan jang tahun berjalan. Dana segar yang berhasil dihimpun dari emisi obligasi global itu mencapai US$2,43 miliar.
Tak sedikit dari emisi obligasi global itu yang mengalami kelebihan permintaan. Glo bal bond PT Saka Energy Indonesia, misalnya, oversubscribed 7 kali. Selain itu, penawaran obligasi PT Pan Brothers Tbk. pada Januari lalu mengalami kelebihan permintaan 4 kali dengan total permintaan sebesar US$806 juta dari target US$200 juta.
Tingginya permintaan investor asing terhadap ins trumen surat utang korporasi Indo nesia dan ekspektasi rating upgrade dari S&amp;P memangkas tingkat kupon yang dibayar oleh emiten dalam penerbitan obligasi global.
Tingkat kupon yang dibayar PT Sri Rejeki Isman Tbk. dalam emisi notes US$150 juta dengan tenor 7 tahun se besar 6,875%. Dana ha sil emi si tersebut bakal digunakan un tuk melunasi obligasi glo bal ja tuh tempo pada 2019 dengan tingkat kupon 9% per tahun.
Sementara itu, ada enam perusahaan yang menggulirkan rencana emisi global bond pada tahun ini dengan total target penggalangan dana hingga US$4,85 miliar.
Enam perusahaan tersebut, yakni PT Gajah Tunggal Tbk. sebesar US$500 juta, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. US$250 juta, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
US$500 juta, PT Tunas Baru Lampung Tbk. US$200 juta, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. US$300 juta, PT Japfa Comfeed Tbk. US$100 juta, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) US$3 miliar.
Dari enam perusahaan tersebut, mayoritas bakal menggunakan dana hasil emisi global bond untuk melunasi utang dan menurunkan biaya bunga yang harus dibayar perseroan.
Emiten perunggasan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. kembali menerbitkan obligasi global senilai US$100 juta dengan tingkat bunga 5,5%.
Maya Pradjono, Sekre taris Perusahaan Japfa Comfeed Indonesia, menga ta kan perseroan telah me nandatangani perjanjian pembeli an dengan Credit Suisse (Singa pore) Limited untuk men jual surat utang perseroan se nilai US$100 juta pada Senin (12/6).
Senior notes tersebut diterbitkan dengan tenor 5 tahun dan menawarkan tingkat kupon 5,5%. Surat utang global itu akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
"Transaksi ini akan ditutup dan efektif pada 19 Juni 2017," tulis Maya dalam keterbukaan informasi, Selasa (13/6).
Emisi surat utang global ini merupakan lanjutan dari emisi senior notes senilai US$150 juta pada akhir Maret 2017.
Dengan emisi tersebut, total obligasi global JPFA menjadi US$250 juta atau setara Rp3,32 triliun dengan asumsi kurs Rp13.300/US$. Maya memaparkan seluruh senior notes yang diterbitkan JPFA akan jatuh tempo pada 2022.
Anup Kumar, Global Market Financial Analyst PT Bank Maybank Indonesia Tbk., mengatakan emisi obligasi global oleh korporasi nasional terdorong oleh kebutuhan dana dalam dolar Amerika Serikat, kewajiban refi nancing utang valas yang jatuh tempo, dan memanfaatkan momentum full investment grade.
"Dalam banyak praktik, emisi global bond yang dikon versi dengan cross currency swap menjadi rupiah lebih mudah cost of fund-nya dibandingkan dengan penarikan utang atau penerbitan obligasi di da lam negeri," tuturnya ke tika dihubungi Bisnis, Selasa (13/6).
Apabila bertujuan untuk refi nancing, kata Anup, emiten sangat berpeluang mendapatkan tingkat ku pon yang lebih rendah diban dingkan dengan emisi global bond pada 5 atau 7 tahun yang lalu.
"Ada potensi penurunan kupon karena sekarang Indonesia sudah full invest ment grade. Apalagi dana yang ada di global cukup banyak sehingga cost of fund ber po tensi lebih murah, tet api kem bali lagi ke rating, funda mental dan prospek usaha perusahaannya," imbuhnya.

 JAKARTA — Korporasi nasional kian percaya diri untuk menerbitkan surat utang di pasar global seiring dengan penaikan rating surat utang Indonesia ke level investment grade dari Standard and Poor&#39;s. 

Sumber Pendanaan Global Bond Kian Diminati

Informasi Diunggah