BREN

Bisnis, BEKASI &mdash; PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) memproyeksi jalan tol Cibitung&ndash;Cilincing (tol Cicing) yang menjadi akses baru Pelabuhan Tanjung Priok itu bakal rampung pada tahun depan. Biaya proyek tol tersebut membengkak akibat perubahan desain konstruksi.Rivki Maulana rivki.maulana@bisnis.com&nbsp;Direktur Teknik CTP Ari Sunaryono, mengatakan jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing membentang di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta. Per 3 Oktober 2019 progres lahan telah mencapai 80,12% sedangkan progres konstruksi tercapai 61,24%.Progres lahan dan konstruksi proyek wilayah Jawa Barat lebih cepat ketimbang di DKI Jakarta.Ari menjabarkan progres pada sisi Jawa Barat sejauh 30,17 kilometer mencapai 87,17% untuk lahan dan 72,12% untuk konstruksi. Adapun, progres lahan dan konstruksi di wilayah DKI Jakarta sepanjang 4,58 kilometer masing-masing mencapai 25,14% dan 19,24%.&ldquo;Progres di sisi Jakarta memang lebih lambat karena start-nya juga tertinggal. Penlok [penetapan lokasi] baru terbit Oktober 2017 sehingga pengadaan tanahnya juga telat,&rdquo; jelasnya di Bekasi, Kamis (10/10).Keterlambatan pengadaan lahan di sisi Jakarta membuat target pengoperasian jalan tol Cicing juga mengalami pemunduran. Semula, jalan tol yang masuk koridor Jalan Lingkar Luar Jakarta II ini dijadwalkan beroperasi pada 2019.Kendati demikian, Ari menyebut progres proyek tetap sesuai harapan.Pasalnya, pembangunan jalan tol tersebut cukup menantang yang mana jalan tol dibangun di atas kontur lahan yang beragam.Di samping itu, proyek jalan tol itu juga bersinggungan dengan tiga proyek infrastruktur lainnya, yaitu di Simpang Susun Cibitung. Lokasi itu menjadi pertemuan proyek jalan tol layang Jakarta&mdash;Cikampek, Kereta Cepat Jakarta&mdash;Bandung, dan jalan tol Cimanggis&mdash;Cibitung.Ari menambahkan biaya pembangunan jalan tol Cicing mengalami kenaikan pesat. Dalam perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang diteken perseroan pada Agustus 2011, pembangunan tol Cicing ditaksir menelan biaya Rp4,2 triliun.Namun, taksiran tersebut berubah saat konstruksi dimulai pada 2017.&ldquo;Sekarang nilai investasinya Rp10,8 triliun dan kami sudah konsultasi [dengan regulator],&rdquo; ujarnya.Menurutnya, perubahan taksiran biaya investasi disebabkan perubahan desain konstruksi. Pembangunan jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing sangat menantang karena dibangun di atas kontur lahan yang beragam sepanjang trase. Selain itu, trase jalan tol bersinggungan dengan utilitas publik seperti jalur pipa, jalan bukan tol, dan kanal banjir.Pemimpin Proyek Jalan Tol Cibitung&ndash;Cilincing Yaya Uhiya, menambahkan, trase sepanjang 26,2 kilometer dibangun dengan konstruksi tiang pancang (pile slab).Sementara itu, sisanya dibangun dengan metode timbunan tanah atau at grade sejauh 6 kilometer dan melayang (elevated) sepanjang 1,8 kilometer.Yaya mengatakan kontur tanah lunak sedalam lebih dari 20 meter menjadi musabab jalan tol tak bisa dibangun dengan menimbun tanah (at grade), metode yang paling murah.Selain tanah lunak, trase jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing juga melintasi rawa sehingga membutuhkan metode tiang pancang untuk menopang struktur jalan tol.&ldquo;Jadi secara konstruksi, tol ini komplit karena ada at grade, elevated, dan pile on slab,&rdquo; ujarnya.Di sisi lain, CTP sudah mengamankan pendanaan untuk proyek jalan tol lewat pinjaman sindikasi perbankan senilai Rp7,4 triliun atau hampir 70% dari total investasi. Adapun sisa pandaan ditopang setoran modal pemegang saham, yaitu PT Waskita Toll Road (WTR) dan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). WTR memiliki saham CTP sebesar 55 persen sedangkan API menggenggam 45 persen.JALUR ALTERNATIFSetelah rampung, jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing akan menjadi alternatif menuju Pelabuhan Tanjung Priok.Konektivitas antara kawasan industri di Bekasi dan pelabuhan juga diyakini bakal lancar.Sebagaimana diketahui kawasan industri di Bekasi saat ini terfokus di wilayah yang dekat dengan akses jalan tol Jakarta&mdash;Cikampek. Pasalnya, jalan tol yang sudah beroperasi sejak 1984 itu menjadi akses tol utama untuk menuju Pelabuhan Tanjung Priok.Untuk diketahui, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) juga punya andil dalam pembangunan jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing. Pelindo II memiliki 45% saham CTP melalui entitas anak PT Akses Pelabuhan Indonesia.Sementara itu, sisa saham sebesar 55% dimiliki oleh PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk.Wakil Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Eko Afrilianto mengatakan jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing akan menjadi akses baru sekaligus jalan pintas dari kawasan industri di Bekasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Saat ini, di luar jalan nasional, akses utama menuju Tanjung Priok dari Bekasi hanya tersedia satu jalan tol, yaitu Jakarta&mdash;Cikampek.&ldquo;Dari Bekasi ke Priokkan masuknya dari [jalan tol] Jakarta&mdash;Cikampek, terus saja Cawang atau lewat JORR [Jakarta Outer Ring Road]. Tetapi sekarang kan [lalu lintas] sudah padat, sehingga waktu tempuh tidak menentu,&rdquo; jelasnya.Menurut Eko, pengoperasian jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing akan menjamin waktu tempuh menuju Pelabuhan Tanjung Priok, yaitu mencapai satu jam, lebih singkat dibandingkan dengan melalui jalan tol Jakarta&mdash;Cikampek selama tiga jam.Eko menjelaskan dengan penurunan waktu tempuh, angkutan logistik akan lebih produktif karena ritase meningkat. Dengan kata lain, dalam periode waktu yang sama, jumlah rit yang dihasilkan lebih tinggi.&ldquo;Kami juga berharap ada perubahan pola transportasi. Kendaraan berat kami harapkan lewat JTCC [jalan tol Cibitung&mdash;Cilincing] sehingga kepadatan di ruas lain berkurang,&rdquo; jelasnya.Percepat ke Tanjung Priok&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Pembangunan jalan tol Cibitung&ndash;Cilincing sepanjang 34 kilometer bakal rampung pada tahun depan. Jalan tol yang membentang di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta tersebut akan menjadi akses baru sekaligus jalan pintas dari kawasan industri di Bekasi menuju Pelabuhan Tanjung Priok&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Progres per 3 Oktober 2019&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;<table><tbody><tr><td>&nbsp;</td><td>&nbsp;</td><td>Progres Konstruksi</td><td>&nbsp;Progres Lahan</td><td>&nbsp;</td></tr><tr><td>Seksi I</td><td>SS Cibitung-Telaga Asih</td><td>83,70%</td><td>94,60%</td><td>3,14 km</td></tr><tr><td>Seksi II</td><td>SS Telaga Asih-SS Tambelang</td><td>79,68%</td><td>92,60%</td><td>10,3 km</td></tr><tr><td>Seksi III</td><td>SS Tambelang-SS Tarumajaya</td><td>74,14%</td><td>80,70%</td><td>14,3 km</td></tr><tr><td>Seksi IV</td><td>SS Taruma Jaya-SS Cilincing</td><td>15,69%</td><td>25,10%</td><td>7,1 km</td></tr></tbody></table>&nbsp;Profil Proyek Jalan Tol Cibitung&ndash;Cilincing<table><tbody><tr><td>Panjang</td><td>34,8 Kilometer</td></tr><tr><td>Kecepatan Rencana</td><td>100 Kilometer per jam</td></tr><tr><td>Jumlah &amp; Lebar Lajur</td><td>2x3 Lajur, Lebar Lajur 3,6 meter</td></tr><tr><td>Pemegang Konsesi</td><td>PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP)</td></tr><tr><td>Investasi</td><td>Rp10,8 Triliun</td></tr></tbody></table>Sumber : PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways&nbsp; Bisnis/Petricia Cahya Pratiwi

Bisnis, BEKASI — PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) memproyeksi jalan tol Cibitung–Cilincing (tol Cicing) yang menjadi akses baru Pelabuhan Tanjung Priok itu bakal rampung pada tahun depan. Biaya proyek tol tersebut membengkak akibat perubahan desain konstruksi.

Tol Cibitung-Cilincing : Biaya Konstruksi Membengkak

Akses konten artikel berbayar ini

Info lanjut hubungi: 081234567890 / [email protected]

Informasi Diunggah