PT Bank Permata Tbk. menjadi buah bibir di pasar mo- dal. Isu lama soal pelepasan kepemilikan pemegang saham pengendali (PSP) kembali mencuat. Kesulitan Bank Permata memperbaiki kinerja keuangan disebut-sebut sebagai alasan pemilik saham mayoritas ingin keluar.
Beberapa tahun terakhir Bank Permata memang tengah berkutat dengan kredit bermasalah. Pada akhir 2016, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) entitas hasil merger lima bank saat di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional ini sempat mencapai 8,8%.
Kondisi tersebut membuat perseroan membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan langkahlangkah perbaikan aset bermasalah. Konsolidasi internal pun membuat emiten bank berkode BNLI ini kesulitan mencetak laba.
Pada periode 2016-2017, laba bersih tiap tutup tahun yang dibukukan perseroan kurang dari Rp800 miliar. Bahkan per kuartal II/2018 laba ...