JAKARTA — Upaya pemerintah untuk mendongkrak ekspor nonmigas terus terbentur kendala tarif akibat belum adanya pakta kerja sama perdagangan dengan sejumlah negara mitra dagang utama dan potensial.
Oleh karena itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan prioritas Kementerian Perdagangan saat ini adalah menyelesaikan sederet pakta kerja sama, baik dengan negara-negara yang sebelumnya telah memiliki kesepakatan dengan RI maupun yang belum.
“Dibandingkan dengan beberapa negara, Indonesia dikenakan bea masuk yang cukup tinggi karena memang sekian lama belum ada perjanjian. Baru ada beberapa yang diselesaikan, tapi butuh waktu untuk ratifikasi. Diharapkan entry into force baru terbentuk pada semester II/2019,” ujarnya seusai rapat koordinasi ‘Peningkatan Ekspor: Karet, Otomotif dan Tekstil’ pada Kamis (20/12).
Menurut Mendag, belum...