Profil Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Indonesia pada periode 2001-2004. Dia juga merupakan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak 1998 hingga saat ini.

22 Jun 2022 - 06.50Profil
Profil Megawati Soekarnoputri

Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau biasa dikenal Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Indonesia. Perempuan kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia dan Fatmawati, penjahit Sang Saka Merah Putih saat proklamasi. 

Megawati tumbuh dibesarkan di Istana Merdeka sampai tahun 1966 ketika ayahnya lengser dari kekuasaan menjadi Presiden.  Megawati menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Perguruan Cikini, Jakarta. 

Pada 1965, dia sempat menempuh pendidikan sarjananya di jurusan pertanian, Universitas Padjadjaran. Hanya saja, pendidikan tingginya itu tak diselesaikan dan dia keluar dari Unpad pada 1967. 

Pada 1968, Megawati menikah dengan Surindro Supjarso, pilot Letnan Satu Penerbang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Rizki Pratama (1968) dan Mohammad Prananda (1970). Namun saat Megawati mengandung anak keduanya, Surindo hilang ketika bertugas dengan menggunakan pesawat militer Skyvan T-701 di Biak, Papua pada 1970. 

Begitu kabar pesawat hilang berembus, pencarian langsung dilakukan. Namun tidak membuahkan hasil dan Surindro ditetapkan tewas dalam kecelakaan. Pada tahun yang sama, Soekarno meninggal dunia karena sakit.

Megawati kemudian kembali berkuliah dengan mengambil jurusan psikologi di Universitas Indonesia. Sayangnya, dia kembali tak menuntaskan kuliahnya dan berhenti pada 1972. 

Megawati juga kembali menikah dengan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Hassan Gamal Ahmad Hasan pada 1972. Hanya saja, pernikahan ini tidak berlangsung lama dan mereka pun bercerai. 

Pada 1973, Megawati kembali menikah untuk ketiga kalinya dengan Taufik Kiemas. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak perempuan bernama Puan Maharani (1973).

Terinspirasi perjuangan ayahnya di dunia politik pemerintahan, Megawati memutuskan masuk ke dunia politik dengan bergabung bersama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1987. Dia mencalonkan dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 1987-1992.

Karier politik Megawati mulai menanjak dengan terpilih menjadi Ketua Umum PDI. Namun, keterpilihan Megawati ditentang oleh pemerintahan Presiden Soeharto. Pemerintah memilih Soerjadi untuk menjadi Ketua Umum PDI. 

PDI pun terpecah menjadi dua kubu, yaitu Megawati dan Soerjadi dengan puncak bentrokan fisik perebutan kantor pusat PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta. Akibat dari perpecahan ini, Megawati tidak dapat mengikuti Pemilihan Presiden pada 1997.

Pada 1998, masa pemerintahan Presiden Soeharto selesai. PDI yang dipimpin Megawati lalu berganti nama menjadi PDI-Perjuangan (PDI-P) dan mengganti lambangnya berlambang banteng hitam moncong putih. 

PDI-P kemudian memenangkan Pemilihan Umum Tahun 1999, tetapi Megawati kalah sebagai Presiden pada Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dia pun menjadi wakil dari Presiden Aburrahman Wahid.

Pada 23 Juli 2001, MPR secara aklamasi memilih Megawati sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia untuk masa periode 2001 sampai 2004. Dia menjadi perempuan pertama yang menjadi presiden di Indonesia.

Selama masa pemerintahanya, Megawati membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2003. Dia juga melakukan kebijakan privatisasi BUMN pada 2003.

Megawati pun mengusulkan agar pemilihan presiden (pilpres) dijalankan secara demokratis dengan langsung dipilih oleh rakyat. Selain itu, dia juga berhasil menangkap pelaku kasus Bom Bali I dan II.

Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi dalam Pilpres 2004. Kendati, Megawati kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akhirnya menjadi Presiden ke-6 Indonesia.

Pada 2009, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden bersama Prabowo Subianto. Namun, Megawati kembali kalah dari SBY yang akhirnya melanjutkan masa pemerintahannya pada 2009-2014.

Pada 8 Juni 2013, suami Megawati, Taufik Kiemas meninggal dunia di Singapore General Hospital karena penyakit jantung. Taufik dimakamkan di Tamam Makam Pahlawan Kalibata pada 9 Juni 2013.

Pada 2014, Megawati tidak mencalonkan diri sebagai calon presiden. Namun, Megawati masih aktif bergerak di balik layar sebagai Ketua Umum PDIP.

Dia pun menunjuk Jokowi yang ketika itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk bersaing dalam Pilpres 2014 bersama Jusuf Kalla. Jokowi pun berhasil memenangkan Pilpres 2014 dan menjadi Presiden ke-7 Indonesia.

Pada 2019, Jokowi diminta kembali mencalonkan diri sebagai presiden berpasangan dengan Ma’ruf Amin. Dengan sokongan PDIP, Jokowi kembali menang Pilpres 2019 dan melanjutkan periode kedua masa jabatannya hingga 20 Oktober 2024. 

Selama Jokowi menjabat sebagai presiden, Megawati turut mengemban sejumlah posisi di pemerintahan. Dia menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sumber : Berbagai Sumber

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Bagikan
Tulis Komentar
Anda tidak memiliki akses untuk Komentar

Untuk melanjutkannya, silahkan Login disini

0 KomentarBelum ada komentar
Bagikan

Fakta Singkat

Nama Lengkap : Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri

Lahir : 23 Januari 1947

Status : janda

Jabatan Sekarang : Presiden Republik Indonesia

Almamater :

SD Perguruan Cikini Jakarta (1954-1959)

SLTP Perguruan Cikini Jakarta (1960-1962)

SLTA Perguruan Cikini Jakarta (1963-1965)

Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (1965-1967); tidak selesai

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Jakarta (1970-1972); tidak selesai

Pengalaman Kerja

Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia di Bandung (1965)

Pengurus DPC PDI Jakarta Pusat,

Anggota Fraksi PDI DPR RI (1987-1997)

Ketua Umum PDI (1993-1998)

Ketua Umum PDI Perjuangan (1998-sekarang)

Wakil Presiden Republik Indonesia (1999-2001)

Presiden Republik Indonesia ke-5 (2001-2004)

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) (2018)

Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (2021)

Terpopuler