Snapchat Dikabarkan Berencana PHK 10% Karyawan Secara Global

Snap mengatakan bahwa pihaknya akan memangkas sekitar 528 karyawan, atau 10% dari tenaga kerja globalnya pada Senin kemarin, (5/2). Hal ini menambah rentetan PHK di bidang teknologi yang terjadi pada tahun 2023 dapat berlanjut ketika perusahaan bergulat dengan ketidakpastian ekonomi.

Theresia Gracia Simbolon

6 Feb 2024 - 13.53

Data

Snap Inc berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sekitar 528 karyawan, atau 10% dari tenaga kerja globalnya. Hal ini menambah rentetan PHK di bidang teknologi yang terjadi pada 2023. 

Pasar memperkirakan hal tersebut dapat berlanjut ketika perusahaan bergulat dengan ketidakpastian ekonomi. Adapun pada Januari lalu, perusahaan teknologi Amazon dan Alphabet, juga telah mengumumkan rencana PHK.

Mengutip Reuters, perusahaan induk dari aplikasi Snapchat itu diketahui telah lama berjuang untuk mengubah popularitasnya di kalangan pengguna muda untuk dapat mencetak pertumbuhan pendapatan yang konsisten dan bersaing dengan pesaing yang lebih besar seperti pemilik Facebook, Meta Platforms.

“Untuk memposisikan bisnis kami sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan prioritas tertinggi kami, dan untuk memastikan kami memiliki kapasitas untuk berinvestasi secara bertahap guna mendukung pertumbuhan kami dari waktu ke waktu, kami telah membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi tim kami,” kata Snap, sebagaimana dikutip oleh Dataindonesia.id dari Reuters pada Selasa, (6/2).

Menurut salah satu sumber, pekerja jarak jauh berpotensi paling terdampak oleh pemangkasan karyawan ini. Pasalnya, perusahaan telah mendorong karyawan untuk kembali ke kantor selama empat hari seminggu sejak setahun lalu.

Saham Snap terpantau turun hingga 4% menjadi US$16,38 per saham. Adapun Snap berencana merilis laporan keuangan kuartal IV/2023 pada Selasa waktu setempat.

Sementara itu, perusahaan memperkirakan biaya sebelum pajak berkisar antara US$55 juta hingga US$75 juta. Secara rinci, biaya ini terdiri dari pesangon dan biaya terkait serta biaya lainnya, yang berkisar $45 juta hingga $55 juta dan diperkirakan akan terjadi pada kuartal pertama 2024.

Analis Utama di Perusahaan Riset Insider Intelligence, Jasmine Enberg menilai, pemecatan ini dapat memberikan dampak yang kurang baik untuk Snap.

“Pemecatan ini bukan pertanda baik bagi keadaan bisnis Snap. Snap kemungkinan mencoba untuk mendapatkan niat baik dari para investor, yang memberi penghargaan kepada pesaingnya atas tindakan pemotongan biayanya," ujarnya. 

Menurut situs pelacakan Layoffs.fyi, secara keseluruhan hampir 32.000 pekerja telah dipecat dari 122 perusahaan teknologi sejak awal tahun ini. Lebih lanjut Challenger, Gray dan Christmas melaporkan, sektor teknologi telah kehilangan 168.032 pekerja pada 2023 bahkan menyumbang jumlah PHK tertinggi di seluruh industri. Jumlah ini termasuk lebih dari 10.000 pemotongan di Microsoft.

(Baca: 24.827 Karyawan Startup Global Kena PHK pada Kuartal III/2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags