Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati karena nilainya yang cenderung stabil dan mudah dicairkan. Namun, tanpa strategi yang tepat, menjual emas bisa mengurangi potensi keuntungan yang seharusnya diperoleh.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi harga jual emas sebelum melepasnya ke pasar. Investor juga perlu memahami cara dan strategi yang tepat dalam menjual logam mulia ini.
Dengan menerapkan strategi yang tepat tersebut, investor dapat memastikan bahwa penjualan emas dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh tetap optimal.
Mengutip dari berbagai sumber, Dataindonesia.id merangkum sejumlah strategi yang dapat diterapkan agar penjualan emas dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Berikut ulasannya.
1. Memantau Pergerakan Harga Emas Secara Berkala
Harga emas bersifat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global, inflasi, serta nilai tukar mata uang. Oleh sebab itu, penting bagi investor untuk selalu memantau pergerakan harga emas sebelum mengambil keputusan untuk menjualnya.
Dengan mengetahui tren harga emas, investor dapat menentukan waktu yang paling menguntungkan untuk menjualnya. Salah satu cara praktis untuk memantau harga emas adalah melalui aplikasi digital atau situs resmi lembaga keuangan yang menyediakan informasi harga emas secara real-time.
2. Menjual Emas di Tempat Pembelian Awal
Menjual emas di tempat awal pembelian, seperti Pegadaian atau butik emas resmi, sering kali memberikan harga yang lebih kompetitif dibandingkan toko emas biasa. Tempat-tempat tersebut umumnya memiliki standar harga jual kembali yang lebih jelas dan transparan.
Selain itu, proses penjualan di tempat pembelian awal biasanya lebih mudah karena mereka sudah memiliki data transaksi sebelumnya. Dengan menjual di tempat yang terpercaya, investor juga dapat menghindari risiko penawaran harga yang terlalu rendah dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
3. Memastikan Kadar dan Keaslian Emas
Kadar emas menjadi faktor utama yang menentukan harga jual. Emas dengan kadar 24 karat memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas 18 karat karena mengandung lebih sedikit campuran logam lain.
Sebelum menjual emas, penting untuk memastikan keasliannya menggunakan alat seperti x-ray fluorescence atau avometer. Hindari metode pengecekan yang berisiko mengurangi kadar emas, seperti penggosokan atau pengikisan, karena dapat merugikan penjual.
4. Menyertakan Surat atau Sertifikat Pembelian
Dokumen pembelian emas, seperti nota atau sertifikat resmi, berperan penting dalam menentukan harga jual. Sertifikat ini menjadi bukti keaslian emas dan memberikan informasi tentang kadar serta berat emas yang dimiliki.
Tanpa sertifikat, harga jual emas bisa lebih rendah karena pembeli harus melakukan pengecekan ulang terhadap keasliannya. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk menyimpan dokumen pembelian dengan baik agar tidak mengalami kerugian saat menjual emas.
5. Menjual Emas dalam Jangka Waktu yang Tepat
Emas merupakan investasi jangka panjang yang ideal untuk disimpan selama 5-10 tahun sebelum dijual. Semakin lama emas disimpan, semakin besar peluang kenaikan harganya seiring inflasi dan kenaikan permintaan pasar.
Menjual emas dalam waktu singkat setelah membelinya berisiko mengalami kerugian karena harga jualnya belum mengalami peningkatan signifikan. Dengan strategi penyimpanan yang tepat, emas dapat memberikan keuntungan maksimal sebagai aset investasi yang stabil.
(Baca: Harga Emas Antam & UBS di Pegadaian Hari Ini di Batam (Jumat, 14 Maret 2025))