TikTok Tuntaskan Transaksi di Tokopedia, Ini Dampak Keuangan Bagi GOTO

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan TikTok mengumumkan penyelesaian transaksi dan mengesahkan kemitraan strategis pada Rabu (31/1).

Theresia Gracia Simbolon

1 Feb 2024 - 14.16

Data

Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan TikTok mengumumkan penyelesaian transaksi dan mengesahkan kemitraan strategis di Indonesia pada Rabu (31/1).  Mengutip siaran pers GOTO, lini Bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia secara resmi bergabung di bawah PT Tokopedia. Adapun TikTok menjadi pemegang saham pengendali.

Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa momentum tersebut merupakan langkah besar bagi Grup GoTo. Dia pun berharap kerja sama tersebut dapat memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perseroan.

“Hari ini kami telah menyelesaikan transaksi kerja sama dengan TikTok. Setelah berhasil mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV/2023, kami akan mengakselerasi pertumbuhan, salah satunya melalui dukungan dan kerja sama dengan 1 ekosistem mitra bisnis Perseroan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia juga mengatakan seiring perbaikan arus kas GoTo, pihaknya berencana mengoptimalkan penggunaan modal dan tengah menyusun rencana alokasi modal ke depan. Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham

“[Namun] hal ini [buyback saham] akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham,” tuturnya.

Adapun melalui kemitraan tersebut, TikTok juga telah menyatakan sebelumnya akan menginvestasikan lebih dari US$1,5 miliar sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.

Sementara itu, kepada Bursa Efek Indonesia GOTO juga telah menyampaikan keterbukaan informasi yang menyatakan para pihak telah menyelesaikan transaksi melalui penyelesaian transaksi saham pada akhir Januari 2024, di mana Tokopedia telah menerbitkan Saham Baru kepada TikTok Nusantara (SG) Pte. Ltd. yang membuat TikTok Nusantara memiliki 75,01% dari saham Tokopedia yang telah diterbitkan.

Rencana Kemitraan Strategis telah dimulai dengan periode awal yang dilakukan melalui konsultasi erat dan dengan pengawasan oleh instansi pemerintahan yang relevan. Kampanye pertama yang dilakukan adalah melalui inisiatif Beli Lokal yang diluncurkan pada 12 Desember 2023 yang bersamaan dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

TikTok juga telah berkomitmen untuk memberikan investasi awal dalam bentuk dana tunai dan promissory note, serta tambahan pendanaan untuk mendukung modal kerja yang dibutuhkan oleh Tokopedia, tanpa adanya dilusi lanjutan terhadap kepemilikan Perseroan dalam Tokopedia.

Dampak Keuangan

Sementara itu, terkait dengan dampak transaksi kepada keuangan perseroan, kepada BEI GOTO menjelaskan dengan berkurangnya kepemilikan perseroan pada Tokopedia menjadi 24,99% maka terdapat perubahan pada neraca perseroan, yang mana mengakibatkan laporan keuangan Tokopedia tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan perseroan mulai 1 Februari 2024.

Para pihak juga menegaskan bahwa telah sepakat kepemilikan perseroan sebesar 24,99% di Tokopedia tidak akan terdilusi lebih lanjut oleh pendanaan dari TikTok di masa depan kepada Tokopedia. Dengan investasi dan komitmen pendanaan dari TikTok, GOTO juga tidak perlu melakukan pendanaan untuk Tokopedia.

Namun, perseroan akan menerima pendapatan jasa E-Commerce setiap kuartal dari Tokopedia yang berbasis pada Gross Merchandise Value (GMV) inti Tokopedia. Hal tersebut akan berkontribusi secara langsung pada earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) Grup GOTO.

Berdasarkan catatan DataIndonesia.id, hingga kuartal III/2023, GOTO membukukan kenaikan pendapatan 31,90% (yoy) menjadi Rp10,51 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,97 triliun.

Adapun segmen e-commerce GOTO, yakni Tokopedia, menyumbang pendapatan Rp4,39 triliun atau setara 37,92% dari total pemasukan yang dimiliki GOTO. Namun, per September 2023 perseroan masih mencatatkan rugi bersih Rp9,55 triliun. Meskipun demikian, nilainya menyusut 53,01% (yoy) dari Rp20,32 triliun.

(Baca: Perbandingan Kinerja Keuangan Emiten E-Commerce Kuartal III/2023: GOTO, BUKA, dan BELI)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags