PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mampu mencetak laba bersih konsolidasian senilai Rp10,03 triliun pada kuartal I/2022. Nilai tersebut mengalami kenaikan hingga 69,50% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 senilai Rp5,92 triliun.
Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bank yang juga tumbuh 7,28% (yoy) dari Rp24,14 triliun menjadi Rp25,9 triliun. Seiring dengan itu, beban bunga bank menciut 18,53% (yoy) menjadi Rp5,42 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Mandiri terkerek 17,05% (yoy) dari Rp18 triliun menjadi Rp21,07 triliun.
Selain itu, Bank Mandiri secara konsolidasi mencatatkan pendapatan premi neto sebesar Rp588,14 miliar. Jumlah itu meningkat 14,86% dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp512,03 miliar.
Perolehan laba perseroan juga didukung oleh kredit konsolidasi yang tumbuh 8,93% (yoy) dari Rp984,86 triliun menjadi Rp1.072,85 triliun. Capaian kenaikan kredit tersebut diikuti oleh rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang turun 49 basis poin (yoy) menjadi 2,66%.
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen. Segmen wholesale yang menjadi kompetensi inti Bank Mandiri mampu tumbuh hingga 7% (yoy) menjadi Rp549,8 triliun pada akhir Maret 2022.
Berkat implementasi bisnis ke arah digital, pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif. Segmen mikro juga tumbuh positif, terutama disokong oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR).
Kemudian, aset perseroan tercatat sebesar Rp1.734,07 triliun pada 2021. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan 9,47% (yoy) dari kuartal I/2021 yang senilai Rp1.584,07 triliun.
Dari sisi penghimpunan dana, BMRI membukukan total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi senilai Rp1.270,63 triliun atau tumbuh 7,43% (yoy) dari sebelumnya Rp1.182,72 triliun. Pertumbuhan DPK didukung oleh rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang berada di level 70,3%.
Hingga akhir Maret 2022, berbagai inisiatif digital yang telah dilakukan perseroan turut berhasil memberikan dampak positif kepada bisnis inti perseroan. Ini termasuk memperluas akses Bank Mandiri ke pasar serta ekosistem digital.