Berdasarkan laporan keuangan individual, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,6 triliun pada kuartal I/2022, Nilai tersebut tumbuh 15,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,59 triliun.
Meski demikian, pendapatan bunga BCA turun tipis 0,36% (yoy) dari Rp15,67 triliun menjadi Rp15,61 triliun. Beban bunga bank juga menyusut 21,23% (yoy) dari Rp2,41 triliun menjadi Rp1,9 triliun. Atas dasar itu, pendapatan bunga bersih BCA berhasil naik 3,44% (yoy) menjadi Rp13,71 triliun.
Kemudian, BCA juga menyalurkan kredit per kuartal I/2022 sebanyak Rp619,85 triliun atau naik 8% (yoy) dari sebelumnya Rp573,93 triliun. Kenaikan kredit korporasi merupakan penopang utama bagi pertumbuhan total kredit BCA.
Seiring dengan tumbuhnya kredit, BCA membukukan total aset senilai Rp1.234,27 triliun. Jumlah tersebut naik 15,22% jika dibandingkan pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp1.071,24 triliun.
Dari segi pendanaan, BCA berhasil meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp988,95 triliun atau meningkat 17,06% (yoy) dari sebelumnya Rp844,79 triliun. Kenaikan DPK ini didorong oleh pertumbuhan dana giro dan tabungan (CASA) sebagai hasil inovasi layanan digital dan ekspansi ekosistem bisnis BCA.