Investing

Indikator

Brent

bahan bakar minyak

cadangan minyak

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah selama sepekan terakhir, membalik keadaaan pada pekan sebelumnya yang mengalami kenaikan.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/13011320/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe><a href="https://dataindonesia.id/tags/minyak" rel="noopener noreferrer" target="_self">Harga minyak mentah</a> dunia bergerak melemah selama sepekan terakhir, membalik keadaaan pada <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/harga-minyak-kompak-menguat-selama-sepekan-24-feb3-maret-2023" rel="noopener noreferrer" target="_self">pekan sebelumnya</a> yang mengalami kenaikan.Hingga perdagangan Jumat (10/3) petang, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange pukul 15.31 WIB bergerak di level US$74,83 per barel. Nilai tersebut lebih rendah 6,09% dibandingkan dengan harga pekan sebelumnya yang senilai US$79,68 per barel.Sementara itu, harga Brent di ICE Futures Europe menurun 5,83% menjadi US$80,83 per barel tinggi rendah dibandingkan dengan posisi akhir pekan sebelumnya US$85,83 per barel.Minyak tertekan selama sepekan terakhir terbebani oleh sejumlah sentimen. Salah satunya pertumbuhan ekonomi China yang melambat. Sepanjang tahun ini, Negeri Panda memproyeksikan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, lebih rendah dari target PDB tahun sebelumnya 5,5%. Hal ini dilakukan karena pemerintah China melihat adanya perlambatan permintaan produk-produknya di luar negeri. Hal ini dikhawatirkan juga bisa berdampak pada permintaan terhadap minyak.Selain itu, China juga mengalami data inflasi yang lemah yang menandakan bahwa pertumbuhan ekonomi berjalan lambat setelah adanya pembukaan pembatasan ketat nol-Covid yang selama tiga tahun mengengkang mobilitas masyarakatnya.Adapun nilai ekspor minyak dari China periode Januari-Februari tahun ini menunjukan adanya penurunan. Hal itu pun menimbulkan kekhawatiran akan adanya penurunan prospek permintaan dari negara konsumen utama dunia tersebut.Sepanjang sepekan, harga minyak juga terbebani oleh pernyataan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Kongres. Powell mengatakan bahwa bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan. Hal tersebut diperlukan untuk mengendalikan tingkat inflasi.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laju-harga-minyak-tertekan-sejumlah-data-ekonomi-as" rel="noopener noreferrer" target="_self">Laju Harga Minyak Tertekan Sejumlah Data Ekonomi AS</a>)</blockquote>

Harga minyak mentah dunia bergerak melemah selama sepekan terakhir, membalik keadaaan pada pekan sebelumnya yang mengalami kenaikan.

Harga Minyak Tertekan Selama Sepekan (3-10 Maret 2023)