Berbagai Sumber

Indeks Sektoral

IHSG

Saham

pasar saham

indeks saham

Comprehensive Report

<p id="isPasted">Indeks saham acuan dalam negeri menunjukkan pergerakan dinamis sepanjang 2022. Di tengah gejolak global <span id="isPasted" style='color: rgb(0, 0, 0); font-family: "Times New Roman"; font-size: medium; font-style: normal; font-variant-ligatures: normal; font-variant-caps: normal; font-weight: 400; letter-spacing: normal; orphans: 2; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; text-decoration-thickness: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-color: initial; display: inline !important; float: none;'>yang mewarnai fluktuasi pasar modal</span>, mulai dari konflik geopolitik hingga respons pengetatan kebijakan moneter agresif sejumlah negara untuk mengendalikan inflasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih mampu mencetak laju pergerakan positif secara tahunan.</p><p>Pada perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12), indeks terpantau terkoreksi tipis 0,14% ke level 6.850,62 secara harian. Indeks komposit pun masih melemah 3,26% secara bulanan pada Desember 2022. Namun, jika melihat pergerakan secara tahunan, IHSG masih mampu mencatatkan kenaikan 4,09%.&nbsp;</p><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1793728/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Berdasarkan pantauan <em>DataIndonesia.id,&nbsp;</em>IHSG sempat menyentuh <em>all time high</em> pada 13 September 2022 dengan bertengger di level 7.318,02. Saat itu, secara harian IHSG menguat 0,88% atau 63,55 poin. Indeks mendapat katalis positif Kementerian Keuangan menyatakan perkiraan inflasi pada Oktober 2022 akan melandai.&nbsp;</p><p>Namun, IHSG juga sempat tergelincir ke level terendahnya di posisi 6.568,17 pada 25 Januari 2022. IHSG kala itu melemah hingga 1,31% atau setara 86,99 poin dibandingkan dengan hari sebelumnya. Lesunya IHSG ikut tertekan oleh kekhawatiran pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve, yang akan memutuskan suku bunga acuannya saat itu.</p><p>Sikap <em>hawkish&nbsp;</em>The Fed dalam menaikkan suku bunga acuan sepanjang 2022 menjadi sentimen yang cukup disoroti sepanjang 2022. Pasalnya, langkah Bank Sentral AS itu juga membuat bank sentral negara lain menerapkan kebijakan moneter yang ketat.&nbsp;</p><p>Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memang tidak langsung mengekor The Fed dalam menaikkan suku bunga acuannya. Namun perlahan sejak Agustus 2022, BI pun akhirnya turut mengerek BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) untuk mengurangi <em>gap</em> dengan Fed Fund Rate. &nbsp;</p><p>Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang digelar pada 22-23 Agustus 2022, bank sentral memutuskan menaikkan BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 3,75%. BI pun terus mengerek suku bunga acuan sampai ke level 5,5% pada RDG BI yang dilaksanakan pada 21-22 Desember 2022.&nbsp;</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laporan-menilik-gerak-ihsg-10-tahun-terakhir-bagaimana-2022" rel="noopener noreferrer" target="_self">(Laporan) Menilik Gerak IHSG 10 Tahun Terakhir</a>)</p></blockquote><p><br></p><h3><strong>Perkembangan IHSG dan Bursa Regional</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1794994/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Namun, kebijakan moneter bank sentral tidak hanya menjadi fokus pasar dalam negeri tetapi juga di pasar global. Pasar mulai khawatir bahwa kenaikan suku bunga secara agresif dapat memunculkan resesi sehingga terjadi perlambatan ekonomi global.</p><p>Selain menyoroti kebijakan moneter bank sentral sejumlah negara dan kekhawatiran bayang-bayang resesi, sentimen yang ikut mempengaruhi pergerakan saham secara global pada 2022 adalah konflik geopolitik di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina hingga kebijakan China dalam menangani penyebaran kembali wabah Covid-19 di negaranya.</p><p>Di tengah ketidakpastian global dan beragam tantangan yang membayangi, IHSG masih terpantau dapat melaju kuat jika dibandingkan dengan indeks saham acuan regional lainnya. Mengutip data BEI, IHSG yang mencetak kenaikan 4,09% secara tahunan menduduki posisi kedua indeks acuan saham yang melaju positif di Asean, dan urutan ketiga diantara kawasan Asia Pacific.</p><p>Untuk kawasan Asean, IHSG berada di bawah FTSE Straits Times Singapore (STI) yang naik 4,27% secara tahunan pada 2022. Adapun selain Indonesia dan Singapura ada pula bursa saham Thailand yang mencatatkan laju pertumbuhan positif sepanjang tahun lalu.&nbsp;</p><p>Bursa saham Thailand SET Index (SETi) tercatat naik 1,12% pada 2022. Sementara itu, bursa Malaysia (FTSE BM KLCI), bursa Filipina (PSEi), dan bursa Vietnam (VN-Index) melemah masing-masing -5,26%, -7,81%, dan 32,78%.</p><p>Adapun untuk regional Asia Pacific, IHSG berada di posisi ketiga setelah bursa India (SENSEX) yang menguat 5,01% dan Singapura.</p><h3><br></h3><h3><strong>Kapitalisasi Pasar Sempat Tembus Rp9.600 Triliun</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1795004/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Laju penguatan indeks secara tahunan juga diiringi dengan pertumbuhan positif aktivitas pasar modal sepanjang 2022. Kapitalisasi pasar pada 30 Desember 2022 tercatat mencapai Rp9.499,14 triliun. Nilai itu meningkat sekitar 15% dibandingkan dengan kapitalisasi pasar pada 31 Desember 2021 senilai Rp8.256 triliun. Pada 27 Desember 2022, kapitalisasi pasar BEI bahkan sempat menembus rekor baru pada level Rp9.600 triliun.</p><p>Adapun terkait aktivitas perdagangan juga terpantau naik signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata &ndash; Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat Rp14,71 triliun atau naik 10% dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu yakni Rp13,4 triliun.&nbsp;</p><p>Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1% dibandingkan akhir 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir. Selain itu, pertumbuhan juga terjadi pada rata &ndash; rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,93 miliar saham atau naik 16% dibandingkan dengan akhir tahun lalu.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/kaleidoskop-2022-semarak-ipo-rights-issue-hingga-bagi-dividen" rel="noopener noreferrer" target="_self">Kaleidoskop 2022: Semarak IPO, Rights Issue, hingga Bagi Dividen</a>)</p></blockquote><h3><br></h3><h3><strong>Dominasi Investor Ritel</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1795007/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Dinamika pasar modal juga dapat terlihat dari tingginya minat masyarakat untuk berinvestasi. Total jumlah investor di pasar modal Indonesia per 28 Desember 2022 telah meningkat 37,5% menjadi 10,3 juta investor dari sebelumnya 7,49 juta investor per akhir Desember 2021. Jumlah itu bahkan naik hampir 9 kali lipat dibandingkan dengan periode 2017.&nbsp;</p><p>Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel terlihat dan mulai mendominasi porsi investor ritel terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 44,9%. Berdasarkan data BEI, per 28 Desember 2022 komposisi kepemilikan saham investor ritel tercatat mencapai 19,5%. Komposisi ini meningkat dari periode 2021 sebanyak 14,1% dan trennya terus naik sejak 2017 yang baru sebesar 8,6%. Adapun komposisi investor institusi domestik tercatat 35,2% dan investor instusi asing sebesar 45,3%.&nbsp;</p><p>Dari sisi komposisi perdagangan harian tercatat investor institusi domestik tercatat sebesar 24,2% dan investor institusi asing sebanyak 30,9%.</p><h3><br></h3><h3><strong>Sektor Energi Paling Bertenaga</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1795020/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Beralih pada pergerakan indeks sektoral, sepanjang 2022 tercatat lima dari 11 indeks sektoral terpantau menghijau. Sementara itu enam indeks sektoral lainnya bergerak di zona merah. Indeks sektor energi atau IDXENERGY tercatat paling bertenaga diantara sektor lainnya dengan melesat 100,05% secara tahunan (<em>yoy</em>).</p><p>Sektor yang memiliki bobot terbesar kedua terhadap IHSG ini tercatat ditutup pada level 2.279,55 pada 30 Desember 2022, meningkat dari posisi 30 Desember 2021 sebesar 1.139,50. Sepanjang tahun lalu, indeks sektor energi yang terdiri dari 76 emiten ini bergerak pada rentang 1.149,72 hingga 2.362,38.</p><p>Secara umum, sektor energi disokong oleh kenaikan sejumlah komoditas energi khususnya batu bara. Kenaikan harga batu bara yang mendongkrak pendapatan emiten batu bara turut memberi sentimen positif terhadap pergerakan sahamnya.&nbsp;</p><p>Sementara itu, sektor yang memiliki bobot terbesar terhadap IHSG yakni indeks sektor keuangan atau IDXFINANCE, terpantau turun 7,33%&nbsp;(yoy) ke level&nbsp;1.414,93. Indeks sektor ini bergerak pada rentang 1.371,52 hingga level 1.641,1 selama 2022.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/laporan-ragam-laju-big-caps-per-sektor-jelang-window-dressing" rel="noopener noreferrer" target="_self">(Laporan) Ragam Laju Big Caps per Sektor Jelang Akhir 2022</a>)</p></blockquote><p><br></p><p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12363505/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Indeks sektor keuangan yang terdiri dari 48 emiten ini banyak digerakkan oleh saham-saham bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI). Keempat bank tersebut pun terhitung menjadi penggerak bagi IHSG karena memiliki kapitalisasi pasar yang besar.</p><p>Pergerakan sektor ini ikut dipengaruhi oleh arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan bank sentral global, salah satunya The Fed. Secara umum, bisnis industri perbankan cukup solid sepanjang 2022. Kemampuan bank dalam menyalurkan kredit dan menghimpun dana masyarakat terpantau masih terjaga. Hal ini terlihat dari kemampuan sebagian besar bank mempertahankan profitabilitasnya.</p><p>Adapun sektor yang paling anjlok sepanjang 2022 adalah indeks sektor teknologi atau IDXTECHNO. Sektor ini juga cukup menyita perhatian investor terutama setelah masuknya saham&nbsp;PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO). Sektor yang memiliki bobot 4,24% terhadap indeks komposit ini berfluktuasi pada rentang 5.048,06 hingga level 9.842,07 selama setahun terakhir. Sepanjang 2022, IDXTECHNO yang terdiri dari 34 emiten ini&nbsp;anjlok 42,61&nbsp;% (yoy)&nbsp;ke level 5.162,04 dari 8.994,44.</p><p>Jatuhnya indeks sektor teknologi ini juga ikut terseret oleh anjloknya saham GOTO yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp107,78 triliun. Saham GOTO berada pada urutan ke-13 saham berkapitalisasi pasar tertinggi. Pada awal tercatat di BEI per April 2022, saham GOTO bahkan sempat masuk ke posisi lima dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp322,15 triliun. Namun seiring dengan harga saham yang terus menyusut, posisi GOTO pun terus turun dan tersisih dari delapan besar bahkan 10 besar emiten berkapitalisasi pasar tertinggi.</p><h3><br></h3><h3><strong>BYAN Pendorong Utama, GOTO Membebani&nbsp;</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1795030/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Jika melihat laju pergerakan saham sepanjang 2022 terpantau sebanyak 285 saham menguat, 381 turun, dan 159 lainnya stagnan. Dari sisi penggerak pasar atau emiten dengan kapitalisasi besar dan paling berpengaruh pada laju IHSG, PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) tercatat menjadi pendongkrak utama IHSG sepanjang 2022 dengan lonjakan harga saham hingga 677,78% (yoy) ke posisi 21.000 dari posisi akhir 2021 yang tercatat di level 2.700. Pergerakan BYAN tercatat menambah bobot IHSG sebanyak 357,1 poin.&nbsp;</p><p>Di posisi kedua ada saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang mengalami penguatan sebesar 41,28% (yoy). Lalu, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan penguatan secara tahunan sebesar 17,12% (yoy). Diikuti oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang ditutup naik 20,19% (yoy), saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang melesat 118,11% (yoy), saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang naik 71,11% (yoy). Kemudian emiten pendatang baru pertama di 2022, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) juga ikut masuk menjadi penggerak IHSG dengan melonjak 1.595%. Ada juga PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang mencetak kenaikan tahunan 36,67% (yoy).</p><p>Sementara itu saham GOTO menjadi pemberat utama laju IHSG sepanjang 2022. Saham GOTO anjlok 73,1% jika dibandingkan dengan harga IPO. Adapun saham GOTO berkontribusi 447,5 poin terhadap penurunan IHSG secara tahunan. Posisinya diikuti oleh saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang jatuh 76,8%. Lalu ada saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang terkoreksi 7,2%, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang terjun 54,8%, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) yang merosot 73,7%.</p><p>Adapula saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang anjlok 39,1%, saham PT Berkah Beton Sadaya Tbk. (BEBS) yang terkoreksi 37%, dan saham PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) yang tertekan 77,7%.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/deretan-8-big-cap-2022-goto-tersisih-bbca-dan-bbri-terkokoh" rel="noopener noreferrer" target="_self">Deretan 8 Big Cap 2022: GOTO Tersisih, BBCA dan BBRI Terkokoh</a>)</p></blockquote><p><iframe src="https://flo.uri.sh/story/1795032/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Di tengah fluktuasi IHSG yang cukup sering, sejumlah saham masih mencatatkan kenaikan tinggi. Deretan delapan saham yang menjadi <em>top gainers</em> sepanjang 2022 ditempati oleh saham ADMR yang melonjak 1.595% menuju level 1.695 dari harga IPO di level 100. Lalu BYAN yang menanjak 677,78% (yoy) ke level 21.000 per akhir 2022. Diikuti saham PANI yang meroket 672,36% (yoy) ke 950, RAJA yang naik 474,18% (yoy) menuju 1.045.</p><p>Selain itu, ada saham RMKE yang menghijau 323,42% (yoy) menjadi 940, saham KRYA melesat 308% (yoy) menuju 510, saham EURO yang naik 305,71% (yoy) ke 284, serta saham LUCY dengan penguatan 251,79% (yoy) ke 197.</p><p>Sebaliknya, delapan saham yang mencetak penurunan tertajam atau menjadi <em>top losers&nbsp;</em>sepanjang 2022 adalah saham TNCA yang paling jatuh 87,84% (yoy) menuju level 310 pada 30 Desember. Diikuti saham UFOE yang ambles 85,35% (yoy) ke level 238, lalu saham FLMC anjlok 84,51% (yoy) ke 79, saham HDIT yang tertekan 84,12% (yoy) menuju harga 54.</p><p>Selanjutnya ada saham KJEN yang tersungkur 83,55% (yoy) menuju level 181, saham KBLV yang jatuh 82,63% (yoy) menjadi 99, ALTO yang melemah 82,14% (yoy) ke level 50, serta saham POLL yang tergerus 81,85% (yoy) ke 224.</p><h3><br></h3><h3><strong>IDX High Dividend 20 Moncer, Bisnis-27 Lampaui IHSG</strong></h3><p><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/12354654/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe></p><p>Selain IHSG, ada beberapa indeks yang juga menarik untuk dilihat pergerakannya seperti indeks LQ45, IDX30, IDX High Dividend 20, dan Indeks Bisnis27.&nbsp;</p><p>Indeks LQ45 yang merupakan produk dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta berfundamental baik. Sepanjang 2022, LQ45 naik 0,62% (yoy) ke 937,18 dari 931,41. Kenaikannya masih <em>underperform&nbsp;</em>jika dibandingkan dengan IHSG yang naik 4,09% setahun.</p><p>Lalu ada indeks IDX30 yang juga diterbitkan oleh BEI. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung fundamental yang baik. Tercatat IDX30 masih terkoreksi 1,8% secara tahunan menjadi 488,15 dari 497,1.</p><p>Indeks lain yang juga diterbitkan oleh BEI adalah IDX High Dividend 20 yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki <em>dividend yield&nbsp;</em>tinggi. Indeks ini terlihat paling moncer jika dibandingkan dengan tiga indeks acuan lainnya. IDX High Dividend 20 menguat hingga 18,74% (yoy) ke level 556,12.</p><p>Adapula Indeks Bisnis-27. Indeks hasil kerja sama antara BEI dengan harian Bisnis Indonesia ini mengukur kinerja harga dari 27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Sepanjang 2022, Indeks Bisnis-27 juga menunjukkan tren yang menanjak. Tercatat indeks menghijau hingga 14,56% (yoy) ke level 586,46. Kenaikannya juga jauh lebih tebal dari penguatan IHSG sepanjang 2022.</p><blockquote><p>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/lampaui-ihsg-indeks-bisnis27-melonjak-1456-sepanjang-2022" rel="noopener noreferrer" target="_self">Lampaui IHSG, Indeks Bisnis-27 Melonjak 14,56% Sepanjang 2022</a>)</p></blockquote><p id="isPasted"><em>Anda bisa mendapatkan data lengkap terkait pergerakan indeks saham yang dirangkum DataIndonesia.id dalam laporan ini. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi: Telp: +62-21-57902023 eks 610; Email: pusdok@bisnis.com; WhatsApp: +62-85885259217.</em></p>

Di tahun yang penuh tantangan, IHSG masih mampu mencetak laju pergerakan positif secara tahunan, bahkan cukup kuat dibandingkan bursa regional. Berikut laporan kilas balik IHSG 2022, transaksi perdagangan, jumlah investor, perbandingan indeks acuan domestik dan regional, hingga saham penggerak IHSG.

Kaleidoskop 2022: Gerak Dinamis IHSG di Tengah Gejolak Global