Perusahaan pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) mencatatkan laba bersih senilai Rp46,31 miliar pada 2021. Namun, raihan laba bersih tersebut sedikit menurun 0,56% jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp46,57 miliar.
Tergerusnya laba bersih CFIN merupakan imbas dari menurunnya pendapatan sebesar 20,26% (yoy) dari Rp1,85 triliun menjadi Rp1,47 triliun. Hal tersebut dimotori turunnya pendapatan sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.
Sementara itu, total piutang perusahaan yang terdiri dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan piutang lainnya tercatat sebesar Rp6,33 triliun. Nilai itu berkurang 21,40% dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai Rp8,05 triliun.
Pada 2021, perusahaan belum begitu pulih dari dampak pandemi Covid-19, sehingga menggerus komponen piutang pembiayaan kelolaan CFIN. Dari piutang yang menurun, maka total aset perusahaan pun merosot 34,75% (yoy) dari Rp10,92 triliun menjadi Rp7,12 triliun.
Adapun, total liabilitas yang dibukukan perusahaan lebih rendah 62,45% (yoy) dari Rp6,17 triliun menjadi Rp2,32 triliun. Sedangkan, total ekuitas masih tumbuh 1,28% (yoy) dari Rp4,75 triliun menjadi Rp4,81 triliun.
Sebagai informasi, Clipan Finance merupakan anak usaha dari Panin Bank dengan produk pembiayaan andalan mobil bekas, mobil baru, dana tunai multiguna, dan alat berat.
Perusahaan melihat adanya potensi kenaikan porsi penyaluran kredit untuk korporasi, terutama terkait alat berat dan mobil komersial pada 2022. Manajemen perusahaan menjelaskan, berlanjutnya kenaikan harga sejumlah komoditas oleh konflik Rusia-Ukraina berpotensi membawa kepercayaan diri para debitur korporasi CFIN untuk berekspansi.