Laporan Keuangan Perusahaan

Google Play

App Store

Bank

Digital

bank digital

perbankan

Companies Rank

<a href="https://dataindonesia.id/tags/bank-digital" rel="noopener noreferrer" target="_self">Bank digital</a> telah menjadi tren baru di dunia perbankan. Potensinya yang besar karena pengaruh digitalisasi membuat jenis bank ini semakin diminati di dalam negeri.Tak hanya yang baru berdiri, sejumlah bank konvensional pun melakukan digitalisasi, baik dengan transformasi secara langsung maupun mendirikan anak usaha. Berdasarkan catatan DataIndonesia.id, setidaknya ada 13 bank digital yang telah eksis hingga saat ini.Mereka adalah Jenius (Bank BTPN Tbk.), TMRW (Bank UOB Indonesia), Digibank (Bank DBS Indonesia), Line Bank (Bank KEB Hana Indonesia), Allo Bank (Allo Bank Indonesia Tbk.), Jago (Bank Jago Tbk.), Motion Banking (Bank MNC Internasional Tbk.), Seabank (Bank Seabank Indonesia), Blu (Bank Digital BCA), Aladin (Bank Aladin Syariah), Neo Bank (Bank Neo Commerce), dan Wokee (Bank KB Bukopin Tbk.), dan Raya (Bank Raya Indonesia Tbk.).Dari 13 bank digital tersebut, rata-rata pendapatan mereka meningkat sebesar 207,37% (yoy) pada kuartal I/2022. Walau demikian, laba bersih 13 bank digital tersebut secara rata-rata mengalami penurunan sebesar 280,72% (yoy).Secara nominal, pendapatan bank digital paling besar dimiliki oleh Bank BTPN Tbk. yang merupakan induk dari Jenius senilai Rp2,85 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini. Jumlah itu mengalami kenaikan 2,28% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp2,78 triliun.Dari sisi bottom line, BTPN juga memiliki laba bersih terbesar senilai Rp751,78 miliar. Hanya saja, laba bersih BTPN mengalami penurunan 22,58% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp971,08 miliar.Melihat persentasenya, Seabank menjadi bank digital dengan pertumbuhan pendapatan paling pesat mencapai 928,10% (yoy). Sedangkan, Allo Bank punya pertumbuhan laba bersih paling tinggi sebesar 746,61% (yoy).Walau demikian, masih ada empat bank digital yang mengalami penurunan bottom line pada kuartal I/2022. Ada pula empat bank digital yang masih mengalami rugi bersih pada Januari-Maret 2022 <h3>Induk Jenius Raih Pendapatan Bunga Bersih Paling Jumbo</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10707978/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Bank BTPN Tbk. yang merupakan induk Jenius meraih pendapatan bunga bersih sebesar Rp2,85 triliun pada kuartal I/2022. Nilai tersebut naik 2,28% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,78 triliun.&nbsp;Bank UOB Indonesia sebagai pemilik TMRW berada di posisi kedua dengan pendapatan bunga bersih sebesar Rp1,05 triliun. Nilai tersebut tumbuh 1,12% dibandingkan pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp1,04 triliun.&nbsp;Setelahnya ada Bank DBS Indonesia yang menjadi induk Digibank dengan pendapatan bunga bersih senilai Rp944,40 miliar. Hanya saja, pendapatan bunga bersih Bank DBS Indonesia menurun 10,35% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,05 triliun.&nbsp;Seabank Indonesia (Seabank) mencatatkan pendapatan bunga bersih senilai Rp466,67 miliar atau meroket 928,10% (yoy) dari sebelumnya Rp45,39 miliar. Bank KEB Hana Indonesia sebagai induk LINE Bank meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp427,02 miliar atau tumbuh 4,46% (yoy) dari sebelumnya Rp408,78 miliar.&nbsp;Lalu, Bank KB Bukopin Tbk. sebagai induk Wokee memperoleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp322,57 miliar atau naik 77,22% (yoy) dari sebelumnya Rp182,02 miliar. Bank Jago Tbk. (Jago) meraup pendapatan bunga bersih sebesar Rp316,31 miliar atau melonjak 844,95% (yoy) dari sebelumnya Rp33,47 miliar.Sedangkan, Bank Rata Indonesia Tbk. menempati urutan kedelapan dengan pendapatan bunga bersih mencapai Rp186,95 miliar. Nilai itu terkoreksi 12,04% dibandingkan pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp212,53 &nbsp;miliar. <h3>Induk Jenius Paling Cuan</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10708909/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Bank BTPN Tbk. kembali berada di posisi pertama terkait kinerja bottom line. Induk Jenius itu memiliki laba bersih paling besar mencapai Rp751,78 miliar pada kuartal I/2022. Meski demikian, laba bersih BTPN turun 22,58% dibandingkan pada kuartal I/2021 yang senilai Rp971,09 miliar.&nbsp;Bank UOB Indonesia sebagai pemilik TMRW berada di posisi kedua dengan laba bersih sebesar Rp187,34 miliar atau tumbuh 21,61% (yoy) dari sebelumnya Rp154,05 miliar. Setelahnya ada Bank DBS Indonesia yang merupakan induk Digibank dengan raihan laba bersih senilai Rp159,25 miliar atau turun 54,22% (yoy) dari sebelumnya Rp347,83 miliar.&nbsp;Kemudian, Bank KEB Hana Indonesia yang menjadi induk LINE Bank mencatatkan laba bersih senilai Rp92,90 miliar atau turun 0,99% (yoy) dari sebelumnya Rp93,83 miliar. Allo Bank Indonesia Tbk. meraup laba bersih sebesar Rp75,01 miliar atau tumbuh 746,61% dari sebelumnya Rp8,86 miliar.&nbsp;Lalu, Bank Jago Tbk. (Jago) memperoleh laba bersih sebesar Rp18,94 miliar pada Januari-Maret 2022. Bank Jago berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp38,13 miliar pada kuartal I/2021.Bank MNC International Tbk. (MotionBanking) meraup laba bersih sebesar Rp8,21 miliar atau tumbuh 170,14% (yoy) dari sebelumnya Rp3,04 miliar. Kemudian, Bank Raya Indonesia Tbk. membukukan laba bersih senilai Rp7,86 miliar atau naik 118,57% (yoy) dari sebelumnya merugi Rp42,33 miliar.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/masih-goyah-kinerja-emiten-konstruksi-awali-tahun-2022" id="isPasted" target="_self">Masih Goyah Kinerja Emiten Konstruksi Awali Tahun 2022</a>)</blockquote> <h3>Jenius Miliki Aset Terbesar</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10708893/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Bank BTPN Tbk. yang merupakan induk Jenius lagi-lagi menempati posisi pertama perihal total aset bank digital pada kuartal I/2022. Nilainya tercatat sebesar Rp192,40 triliun atau naik 10,12% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp174,72 triliun.&nbsp;Posisi kedua ditempati Bank UOB Indonesia sebagai pemilik TMRW dengan aset sebesar Rp126,61 triliun atau tumbuh 4,17% (yoy) dari sebelumnya Rp121,55 triliun. Kemudian, Bank DBS Indonesia yang menjadi induk Digibank mencatatkan aset sebesar Rp89,84 triliun atau tumbuh 5,29% (yoy) dari sebelumnya Rp81,03 triliun.&nbsp;Bank KB Bukopin Tbk. yang menjadi induk Wokee memiliki aset sebesar Rp81,03 triliun atau naik 0,28% (yoy) dari sebelumnya Rp121,55 triliun. Kemudian, KEB Hana Indonesia yang menerbitkan Line Bank punya aset sebesar Rp43,06 triliun atau turun 0,37% (yoy) dari sebelumnya Rp43,22 triliun.&nbsp;Bank Seabank Indonesia (SeaBank) membukukan aset sebesar Rp15,03 triliun atau tumbuh 323,08% (yoy) dari sebelumnya hanya Rp3,55 triliun. Ada pula PT Bank MNC Internasional Tbk. sebagai induk Motion Banking yang memiliki aset sebesar Rp13,22 triliun atau tumbuh 18,81% (yoy) dari sebelumnya Rp11,13 triliun.&nbsp;Bank Raya Indonesia Tbk. berada di posisi kedelapan dalam daftar ini dengan aset sebesar Rp13,19 triliun. Perubahan Bank Raya menjadi bank digital membuat nilai asetnya turun 47,05% dibandingkan pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp24,91 triliun. <h3>Ekuitas Induk Jenius Makin Tebal</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10709651/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Bank BTPN Tbk. masih menempati posisi teratas dengan ekuitas mencapai Rp34,7 triliun pada kuartal 1/2022. Nilai tersebut naik 5,26% jika dibandingkan pada periode yang sama &nbsp;tahun sebelumnya sebesar Rp32,96 triliun.&nbsp;Posisi selanjutnya ditempati oleh Bank UOB Indonesia (TMRW) yang memiliki ekuitas sebesar Rp14,73 triliun atau naik 4,15% (yoy) dari sebelumnya Rp14,14 triliun. Kemudian, ekuitas Bank KB Bukopin Tbk. (Wokee) tercatat sebesar Rp11,85 triliun atau tumbuh 43,02% (yoy) dari sebelumnya Rp8,29 triliun.&nbsp;Bank KEB Hana Indonesia (Line Bank) menempati urutan selanjutnya dengan ekuitas sebesar Rp10,29 triliun atau tumbuh 4,03% (yoy) dari sebelumnya Rp9,89 triliun. Lalu, Bank DBS Indonesia (Digibank) membukukan ekuitas sebesar Rp9,79 triliun atau naik 3,27% (yoy) dari sebelumnya Rp9,49 triliun.Bank Jago Tbk.memiliki ekuitas sebesar Rp8,27 sepanjang Januari-Maret 2022. Hanya saja, ekuitas bank yang berafiliasi dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. itu turun 10,55% dibandingkan pada tiga bulan pertama tahun lalu yang sebesar Rp9,24 triliun.Selanjutnya, Allo Bank Indonesia Tbk. membukukan ekuitas sebesar Rp6,15 triliun pada kuartal I/2022. Meski berada di posisi ketujuh, ekuitas Allo Bank meroket paling tajam hingga 1.865,23% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp313,08 miliar.Sedangkan, Bank Digital BCA (Blu) memiliki ekuitas sebesar Rp4,01 triliun. Jumlah itu melesat 190,83% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ragam/detail/menakar-efek-kartu-prakerja-mendorong-lapangan-kerja" id="isPasted" target="_self">Menakar Efek Kartu Prakerja Mendorong Lapangan Kerja</a>)</blockquote> <h3>Liabilitas Jenius Paling Berat</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10708925/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Walau mayoritas kinerjanya posititf, Bank BTPN Tbk. yang merupakan induk Jenius juga membukukan liabilitas paling besar sepanjang kuartal I/2022. Nilainya tercatat sebesar Rp146,47 triliun atau tumbuh 10,94% (yoy) dari sebelumnya Rp132,03 triliun.Bank UOB Indonesia (TMRW) berada di posisi kedua dengan liabilitas senilai Rp111,88 triliun atau naik 4,17% (yoy) dari sebelumnya Rp107,41 triliun. Lalu, Bank DBS Indonesia (Digibank) memiliki liabilitas sebesar Rp80,06 triliun atau tumbuh 5,55% (yoy) dari sebelumnya Rp75,84 triliun.Bank KB Bukopin Tbk. (Wokee) dan Bank KEB Hana Indonesia (Line Bank) berada di urutan selanjutnya dengan liabilias masing-masing sebesar Rp69,18 triliun dan Rp32,76 triliun. Namun, liabilitas keduanya turun berturut-turut sebesar 4,61% (yoy) dan 1,68% (yoy).Setelahnya ada Bank Seabank Indonesia dengan liabilitas sebesar Rp12,64 triliun. Nilai liabilitas Seabank melonjak paling signifikan hingga 454,5% dibandingkan pada kuartal I/2021 yang sebesar Rp2,28 triliun.&nbsp;Bank MNC Internasional Tbk. sebagai induk Motion Banking mencatatkan liabilitas sebesar Rp10,85 triliun atau naik 12,95% (yoy) dari sebelumnya Rp9,61 triliun. Kemudian, Bank Raya Indonesia Tbk. memiliki liabilitas senilai Rp10,72 triliun atau turun 48,08% (yoy) dari sebelumnya Rp20,66 triliun. <h3>Seabank Pimpin Rating&nbsp;Aplikasi Tertinggi</h3><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/10701987/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Meski Jenius punya kinerja keuangan yang paling mentereng, peringkat atau rating di App Store dan Google Play Store bukanlah yang tertinggi. Jenius hanya punya rating sebesar 4,3 poin di App Store dan 4,2 poin di Google Play Store per 22 Juli 2022 Sementara, rating&nbsp;bank digital tertinggi di kedua layanan tersebut dimiliki oleh Bank Seabank Indonesia sebesar 4,8 poin. Rating yang sama dimiliki Bank Raya Indonesia Tbk. di App Store dan Bank DBS Indonesia (Digibank) di Google Play Store. Bank Digital BCA (Blu) punya rating sebesar 4,7 poin di App Store dan Google Play Store. Kemudian, Allo Bank Indonesia Tbk punya rating sebesar 4,6 poin di App Store dan 4,2 poin di Google Play Store. Bank KB Bukopin Tbk. (Wokee) dan Bank BTPN Tbk. (Jenius) sama-sama punya rating&nbsp;sebesar 4,3 poin di App Store. Lalu, Bank UOB Indonesia (TMRW) dan Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin) juga punya rating&nbsp;yang sama di Google Play Store, yakni 4,3 poin. Adapun, TMRW memiliki rating sebesar 4,1 poin di App Store. Bank Aladin cuma memiliki rating 3,9 di layanan yang sama. Sedangkan, Bank Neo Commerce punya rating&nbsp;4,1 poin di Google Play Store.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/meneropong-kinerja-keuangan-konstituen-indeks-bisnis27" id="isPasted" target="_self">Meneropong Kinerja Keuangan Konstituen Indeks Bisnis-27</a>)</blockquote>

Bank digital telah menjadi tren baru di dunia perbankan. Potensinya yang besar karena pengaruh digitalisasi membuat jenis bank ini semakin diminati di dalam negeri. Lantas, bagaimana kinerja bank digital di Indonesia?

Melihat Kinerja Bank Digital yang Tengah Naik Daun