PT Provident Agro Tbk. (PALM) berhasil meraih kinerja cemerlang sepanjang 2021. Kinerja yang positif ini terlihat dari sisi top line maupun sisi bottom line yang mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan sawit ini mampu membukukan laba bersih sebesar Rp2,01 triliun pada tahun lalu. Nilai itu tumbuh 1,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp1,99 triliun.
Laba per saham dasar perseroan pun ikut meningkat menjadi Rp284,68 per saham. Pertumbuhannya tercatat sebesar 1,04% dari tahun 2020 yang sebesar Rp281,75 per saham.
Tumbuhnya kinerja dari sisi bottom line tersebut tak lepas dari meningkatnya kinerja top line sepanjang tahun lalu. PALM mampu membukukan penjualan sebesar Rp316,69 miliar atau tumbuh 32,68% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang senilai Rp238,69 miliar.
Secara rinci, pendapatan PALM utamanya ditopang pemasukan dari lini penjualan minyak kelapa sawit yang sebesar Rp285,93 miliar. Nilai itu tumbuh 30,85% dari tahun 2020 sebesar Rp218,52 miliar.
Dari lini penjualan inti sawit, PALM meraih pemasukan sebesar Rp30,75 miliar. Jumlah itu juga meningkat 52,50% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,17 miliar.
Penjualan kepada PT Multimas Nabati Asahan menjadi penopang utama pendapatan perseroan. Kontribusinya tercatat sebesar 55% dari total pendapatan atau senilai Rp174,18 miliar.
Ada pula 35,29% dari total pendapatan yang berasal dari PT Wilmar Nabati Indonesia. Nilainya tercatat mencapai Rp111,75 miliar.
Sementara, beban pokok pendapatan perseroan mengalami kenaikan 5% (yoy) dari Rp158,61 miliar menjadi Rp166,54 miliar. Meski demikian, hal itu tidak berimbas kepada laba bruto karena masih naik 87,48% (yoy) dari Rp80,08 miliar menjadi Rp150,14 miliar.
Beban usaha juga turut meningkat sebesar 52,36% (yoy) dari sebelumnya Rp49,80 miliar menjadi Rp75,88 miliar. Di sisi lain, perseroan mendapatkan pemasukan dari pendapatan lain-lain yang tumbuh 1,72% (yoy) dari Rp1,97 triliun menjadi Rp2,00 triliun.
Lebih lanjut, perseroan mencatatkan total aset yang meningkat 45,11% (yoy) dari Rp4,04 triliun menjadi Rp5,87 triliun. Secara rinci, aset lancar sebesar Rp470,21 miliar dan aset tidak lancar Rp5,40 triliun.
Sementara itu, perseroan mampu menekan total liabilitas hingga menyusut 79,24% (yoy) dari Rp192,68 miliar menjadi Rp39,10 miliar. Jumlah ini terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp39,75 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp253,12 miliar.
Lalu, posisi nilai ekuitas PALM tercatat sebesar Rp5,83 triliun. Nilai itu meningkat 51,33% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,85 triliun.