Rugi Bank QNB Indonesia Membengkak pada 2021

PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) masih merugi Rp1,58 triliun pada 2021. Nilai itu naik hingga 273,97% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp422,17 miliar.

7 Mar 2022 - 07.29Data
Rugi Bank QNB Indonesia Membengkak pada 2021

PT Bank QNB Indonesia Tbk. (BKSW) membukukan rugi bersih yang semakin membengkak pada 2021 jika dibandingkan setahun sebelumnya. Tercatat bank dengan kode saham BKSW ini masih merugi Rp1,58 triliun atau naik 273,97% dari tahun 2020 yang sebesar Rp422,17 miliar.

Semakin tebalnya rugi BKSW salah satunya disokong oleh pendapatan bunga Bank QNB Indonesia yang menurun 29,38% (yoy) dari Rp1,23 triliun menjadi Rp871,12 miliar. Sementara, beban bunga bank terkikis 45,79% (yoy) dari Rp940,78 miliar menjadi Rp510,01 miliar. 

Naiknya kerugian yang dicatat bank juga disebabkan beban operasional lainnya yang melonjak 227,02% menjadi Rp1,84 triliun pada tahun lalu. Padahal, nilainya pada 2020 tercatat sebesar Rp562,66 miliar.

Sepanjang 2021, Bank QNB Indonesia menahan laju penyaluran kreditnya. Kredit yang disalurkan oleh Bank QNB Indonesia merosot 18,16% (yoy) dari Rp11,92 triliun menjadi Rp9,76 triliun. Kondisi tersebut membawa total aset bank tertekan 3,26% (yoy) dari Rp18,30 triliun menjadi Rp17,70 triliun.

Dari sisi pendanaan, bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp12,02 triliun. Jumlah itu tumbuh tipis 0,42% dari perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp11,97 triliun. Pertumbuhan DPK terutama berasal dari kenaikan dana giro dan tabungan.

Pada 2022, bank akan terus melanjutkan fokus kepada pinjaman berkualitas tinggi dengan target segmen tertentu. Bank juga akan berkontrasi kepada fee based business

Selain itu, Bank QNB Indonesia akan fokus dalam hal pengembangan digital, khususnya layanan digital lending hasil kolaborasi bersama PT Indosat Tbk. (ISAT) yang diberi nama UCan. Strategi ini sejalan dengan fokus perusahaan yang ingin menggenjot kapabilitas internet dan mobile banking.

(Baca: Melonjak 33,22%, Laba Bersih Bank Mega Tembus Rp4 Triliun)

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler