Sebelumnya Merugi, Indosat Raup Untung Rp6,75 Triliun pada 2021

PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melonjak 1.041% (yoy) pada 2021.

22 Feb 2022 - 06.50Data
Sebelumnya Merugi, Indosat Raup Untung Rp6,75 Triliun pada 2021

PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang fantastis pada 2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten telekomunikasi ini mampu membukukan laba bersih yang melesat 1.041% (yoy) menjadi Rp6,75 triliun.

Pada tahun sebelumnya, Indosat masih mengalami kerugian bersih hingga Rp716,72 miliar. Hal itu pun membuat laba per saham dasar emiten berkode ISAT ini ikut terkerek 841,89% dari Rp131,90 menjadi Rp1,242.35.

Pendapatan Indosat pun tumbuh 12,40% dari Rp27,93 triliun menjadi Rp31,39 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan perseroan utamanya ditopang dari segmen seluler yang meningkat 10,04% (yoy) dari Rp23,08 triliun menjadi Rp25,40 triliun. 

Kemudian, segmen multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) memperoleh pemasukan sebesar Rp5,42 triliun atau tumbuh 26,44% dari sebelumnya Rp4,28 triliun. Pendapatan dari segmen telekomunikasi tetap juga meningkat sebesar 2,55% dari Rp560,54 miliar menjadi Rp574,84 miliar.

Perseroan juga mampu menekan jumlah beban hingga 17,60% (yoy) dari Rp25,53 triliun menjadi Rp21,03 triliun. Penurunan ini terjadi karena adanya peningkatan pendapatan operasional lain sebesar 2.858% (yoy) dari Rp252,13 miliar menjadi Rp7,46 triliun. 

Pendapatan operasional lain terutama diperoleh dari keuntungan bersih jual dan sewa balik menara yang cukup moncer, yakni Rp6,02 triliun. Pada 2020, ISAT tidak menghasilkan pendapatan dari segmen ini. 

Selain itu, beban karyawan mampu dikurangi 15,12% (yoy) dari Rp2,58 triliun menjadi Rp2,19 triliun. Beban pemasaran pun berhasil ditekan 3,70% (yoy) dari Rp1,08 triliun menjadi Rp1,04 triliun.

Namun, beban penyelenggaraan jasa masih meningkat 11,58% dari Rp12,17 triliun menjadi Rp13,58 triliun. Demikian pula dengan beban penyusutan dan amortisasi yang tumbuh dari Rp10,01 triliun. menjadi Rp10,20 triliun. 

Lalu, beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp693,53 miliar. Nilai itu mengalami penurunan 4,18% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp665,73 miliar.

Kinerja keuangan lain yang perlu dicermati adalah nilai kas dan setara kas. Hingga akhir tahun lalu, perseroan mampu mencatatkan kas yang tumbuh 112,60% (yoy) dari Rp1,78 triliun menjadi Rp3,79 triliun. 

Total aset perseroan naik tipis 0,99% (yoy) dari Rp62,78 triliun menjadi Rp63,40 triliun. Jumlah itu terdiri dari aset lancar sebesar Rp11,50 triliun dan aset tidak lancar Rp51,90 triliun. 

Total liabilitas ISAT juga meningkat 6,48% (yoy) dari Rp49,87 triliun menjadi Rp53,09 triliun. Sedangkan, total ekuitas perusahaan menurun 20,22% (yoy) dari Rp12,91 triliun menjadi Rp10,30 triliun.

(Baca: XL Axiata Raup Untung Rp1,29 Triliun pada 2021)

Sumber : Laporan Keuangan Perusahaan

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler