Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan nama-nama mantan terpidana kasus korupsi yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dalam Daftar Calon Tetap (DCT) Pemilu 2024. Secara total, ada 56 mantan napi korupsi yang tercatat sebagai caleg di tingkat DPR, DPD, dan DPRD.
Secara rinci, ada 27 mantan napi korupsi yang menjadi caleg di tingkat DPR. Dari jumlah tersebut, caleg mantan napi korupsi paling banyak berasal dari Partai Golongan Karya (Golkar), yaitu enam orang.
Sebanyak lima caleg mantan napi korupsi berasal dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Kemudian, caleg yang pernah menjadi terpidana korupsi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sama-sama sebanyak empat orang.
Partai Demokrat mencatatkan caleg mantan napi korupsi sebanyak tiga orang. Caleg mantan napi korupsi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sama-sama sebanyak dua orang. Lalu, satu caleg berasal dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Di tingkat DPD, terdapat tujuh caleg yang merupakan mantan terpidana korupsi. Mereka adalah Edi Agusdin, Patrice Rio Capella, Cinde Laras Yulianto, Emir Moeis, Ismeth Abdullah, Samson Yasir Alkatiri, dan Abdul Waris Halid.
Sementara, ada 22 mantan napi korupsi yang menjadi caleg di tingkat DPRD. Dari jumlah itu, sebanyak empat caleg mantan napi korupsi berasal dari Hanura.
Caleg bekas napi korupsi di tingkat DPRD dari Golkar dan PPP sama-sama sebanyak tiga orang. Kemudian, caleg bekas napi korupsi di tingkat DPRD dari Nasdem, PKB, Demokrat, dan Perindo masing-masing dua orang.
Ada pula caleg bekas terpidana korupsi di tingkat DPRD dari PDIP, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PBB, dan Partai Buruh. Jumlahnya sama-sama sebanyak satu orang.
Berikut rincian caleg mantan napi korupsi di tingkat DPR, DPD, DPRD:
(Baca: Jumlah Daftar Calon Tetap DPR pada Pemilu 2024 Menurut Partai Politik)