Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi kandidat calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi pada Pemilu 2024 di kalangan pendukung aksi bela Islam 212. Tercatat ada 42% responden dari kalangan pendukung gerakan tersebut yang memilih Anies.
Aksi bela Islam 212 sebelumnya dilakukan ribuan massa di halaman Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada 2 Desember 2016. Ketika itu, aksi 212 dilakukan untuk menuntut mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipenjara, karena dianggap menodai agama Islam.
Setelahnya, aksi 212 berkembang menjadi gerakan yang kerap mengkritik pemerintah. Gerakan tersebut pun rutin mengadakan reuni hampir setiap tahun untuk memperingati aksi 212.
Selain Anies, Prabowo Subianto banyak didukung dari kalangan tersebut. Ini terlihat dari elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut di antara pendukung aksi 212 yang sebesar 35%.
Sementara, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas paling rendah di kalangan pendukung 212. Persentasenya hanya sebesar 18%.
Di sisi lain, Ganjar menjadi kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi di kalangan yang tidak setuju dengan aksi 212. Elektabilitasnya di kalangan tersebut mencapai 51%.
Posisi Ganjar diikuti oleh Prabowo dengan elektabilitas sebesar 30% dari responden yang tidak mendukung aksi 212. Sementara, Anies mendapat dukungan terendah di kalangan tersebut lantaran hanya memperoleh 14% suara.
Sebagai informasi, survei SMRC dilakukan dengan metode stratified random sampling melalui wawancara tatap muka terhadap 4.260 responden pada 31 Juli - 11 Agustus 2023. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei ini diperkirakan sebesar ±1,65% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Survei: Prabowo Unggul di NU, Anies Jadi Pilihan Muhammadiyah)