Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas paling tinggi jika pemilihan presiden (pilpres) dilakukan saat ini. Tercatat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 29,3% dalam simulasi 19 nama calon presiden.
Elektabilitas Ganjar sempat mengalami penurunan ke 19,8% akibat pernyataannya yang dinilai kontroversial tentang Tim Sepakbola Israel sehingga berujung pada pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Namun kemudian, elektabilitas tersebut kembali meningkat setelah Ganjar Pranowo secara resmi mendapat dukungan dari PDI Perjuangan dan PPP.
Adapun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,2%. Tingkat elektabilitasnya juga masih berada pada tren meningkat dari sebelumnya 22,2%.
Posisinya diikuti oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meraih dukungan sebesar 15% responden.
Selanjutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berada di urutan keempat dengan elektabilitas sebesar 4,7%. Kemudian, sebanyak 2,4% responden menyatakan dukungannya kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD memiliki elektabilitas sebesar 2,2%. Adapun, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mencatatkan elektabilitas sama-sama sebesar 2,1%.
Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) melalui wawancara telepon terhadap 1.200 responden pada 30 April-5 Mei 2023. Tingkat toleransi kesalahan (margin of error) dalam survei ini diperkirakan sebesar ±2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Survei LSI Denny JA: Prabowo Pimpin Elektabilitas Capres)