Laporan Keuangan Perusahaan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Google Play

fintech

pinjaman online

fintech lending

Companies Rank

Teknologi finansial di bidang pembiayaan (<a href="https://dataindonesia.id/tags/fintech-lending" rel="noopener noreferrer" target="_self">fintech lending</a>) kian menjamur di Indonesia. Jumlahnya tercatat terus tumbuh seiring dengan fitur pemberian pinjaman yang dianggap semakin memudahkan masyarakat.Hingga 3 Januari 2022, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 103 fintech lending yang telah terdaftar dan berizin di Indonesia. DataIndonesia.id mengelompokkan seluruh fintech lending tersebut ke dalam empat kategori, yakni eduloan, cashloan/paylater, peer to peer (P2P) lending consumer, dan P2P lending business atau produktif.Dari keempatnya, sektor produktif merupakan kategori yang paling banyak diisi oleh para pemain fintech lending. Tercatat jumlahnya mencapai 54 fintech lending, mulai dari Amartha, Investree, KoinWorks, hingga Danamas. <iframe src="https://flo.uri.sh/story/1149882/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Banyaknya jumlah fintech lending di kategori ini mengingat pinjaman dana diberikan untuk kebutuhan bisnis atau yang bersifat produktif. Alhasil, risiko kredit macet atau biasa disebut tingkat wanprestasi pengembalian pinjaman (TWP) di kategori ini lebih minim dibandingkan kategori lainnya.Hal tersebut pun lebih lanjut mendorong kinerja para pemain fintech P2P lending produktif semakin cemerlang. Lantas, bagaimana kinerja mereka selama ini?DataIndonesia.id merangkum data kinerja sejumlah fintech P2P lending&nbsp;produktif yang menjadi unggulan dalam laporan ini. Kinerja para pemain fintech P2P lending&nbsp;produktif dilihat dari pendapatan, laba, total aset, tingkat kemampuan bayar (TKB), hingga peringkat aplikasi di Google Play Store.Data tersebut merupakan yang tertera di laman masing-masing fintech P2P lending produktif serta Google Play Store. Pencantuman data tersebut sebagaimana imbauan OJK melalui surat nomor S-212/NB.223/2021 tertanggal 12 Maret 2021.Dari 54 fintech P2P lending&nbsp;produktif, 41 di antaranya telah mencantumkan laporan keuangan. Sedangkan, ada 13 fintech P2P lending&nbsp;produktif yang tak melampirkan laporan keuangannya, seperti Amartha, Modalku, AwanTunai, Taralite, Toko Modal, Lumbung Dana, Akseleran, Dompet Kilat, GandengTangan, Ammana.id, TaniFund, Gradana, dan KlikA2C.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8808908/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Melihat dari sisi top line, terdapat delapan fintech P2P lending&nbsp;produktif yang memiliki pendapatan terbesar sepanjang 2020. Investree menjadi juaranya dengan total pendapatan sebesar Rp97,3 miliar.KTA KILAT berada di posisi kedua lantaran membukukan pendapatan sebesar Rp46,12 miliar. Setelahnya ada Kredinesia dengan pendapatan sebesar Rp40,65 miliar.KoinP2P atau KoinWorks berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp39,34 miliar pada 2020. Kemudian, Kredito berhasil meraih pendapatan sebesar Rp27,75 miliar.Dana Syariah dan Cashcepat berada di urutan selanjutnya dengan total pendapatan masing-masing sebesar Rp17,5 miliar dan Rp13,45 miliar. Kemudian, Pohon Dana mengantongi pendapatan sebesar Rp12,62 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8808919/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Tingginya pendapatan belum tentu mencerminkan besarnya laba yang didapatkan. Dari 53 fintech P2P lending produktif yang terdaftar, hanya 13 di antaranya berhasil mencatatkan laba pada 2020.Pohon Dana berhasil mencatat laba terbesar pada 2020, yakni Rp5,52 miliar. KTA Kilat kembali masuk di urutan kedua dengan total laba sebesar Rp3,59 miliar.Crowde yang berada di bawahnya berhasil membukukan laba sebesar Rp2,67 miliar. Selanjutnya ada Kredinesia dengan laba sebesar Rp2,31 miliar.Kemudian, ModalRakyat dan Danamas masing-masing meraih laba sebesar Rp1,7 miliar dan Rp1,09 miliar. Lalu, Kredito dan Crowdo berturut-turut meraih laba sebesar Rp0,95 miliar dan Rp0,83 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8808756/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Beralih ke pos lainnya, Danamas menjadi pemilik aset terbesar di kategori ini, yakni Rp729,93 miliar. Posisinya disusul oleh KTA Kilat dengan total aset sebesar Rp180,34 miliar.Kredinesia mempunyai total aset yang mencapai Rp163,53 miliar. Setelahnya ada Investree dengan total aset sebesar Rp110,78 miliar.Doeku dan Dhanapala masing-masing memiliki total aset sebesar Rp53,19 miliar dan Rp52,6 miliar. KoinP2P atau KoinWorks juga masuk dalam daftar ini dengan total aset sebesar Rp44,88 miliar. Urutan kedelapan ditempati oleh IKI Modal yang memiliki total aset sebesar Rp28,36 miliar.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8811531/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Meski memiliki pendapatan, laba, dan aset yang tinggi, hal tersebut tidak menjamin bahwa TKB90-nya juga akan baik. TKB90 menunjukkan tingkat keberhasilan fintech P2P lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam-meminjam dalam jangka waktu hingga 90 hari terhitung sejak jatuh tempo.Dari daftar sebelumnya, tidak ada satu pun fintech P2P lending yang memiliki TKB90 mencapai 100%. Daftar ini berisikan 13 nama lainnya, antara lain Taralite, Toko &nbsp;Modal, Lumbung Dana, UATAS, Ethis, KlikCair, Restock.ID, KlikUMKM, Kimo, Fintag, Danamerdeka, Alami, dan Mekar. Sebanyak 13 fintech P2P lending produktif punya TKB90 di rentang 99%-99,99%. Kemudian, ada 17 fintech P2P lending produktif dengan TKB90 sekitar 95%-98,99%. Sebanyak enam fintech P2P lending produktif memiliki TKB90 dalam kurun 91%-94,99%. Sementara, empat fintech P2P lending&nbsp;produktif lainnya tak mencantumkan TKB90 dalam laman mereka.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8808928/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Beralih ke peringkat aplikasi fintech P2P lending&nbsp;produktif di Google Play Store, UATAS dan KTA Kilat terpantau memiliki skor terbaik per 25 Januari 2022. Keduanya mendapatkan peringkat mencapai 4,6. Dhanaphala, Alami, dan Kredito masing-masing mendapatkan peringkat sebesar 4,5. Sementara, AdaModal, Cashcepat, dan Danamas mencatatkan rating sebesar 4,4 di Google Play.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1149752/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Kinerja fintech P2P lending produktif dinilai masih akan terus tumbuh positif ke depannya. Terlebih, penyaluran pinjaman di sektor ini cenderung meningkat. Berdasarkan data OJK, total penyaluran pinjaman dari fintech lending ke sektor produktif sebesar Rp3,99 triliun pada Januari 2021. Angkanya kemudian meningkat menjadi sebesar Rp8,97 triliun pada Desember 2021. Tak hanya berdasarkan nilai, proporsi penyaluran pinjaman ke sektor produktif juga terus naik. Pada Januari 2021, persentasenya tercatat hanya sebsar 42,48%. Sedangkan, proporsi penyaluran pinjaman ke sektor produktif telah mencapai 65,88% per akhir tahun lalu.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/digital/detail/fintech-lending-sebagai-alternatif-pinjaman-masa-kini" id="isPasted" target="_self">Fintech Lending Sebagai Alternatif Pinjaman Masa Kini</a>)</blockquote>

DataIndonesia.id merangkum data kinerja sejumlah fintech P2P lending produktif yang menjadi unggulan dalam laporan ini. Kinerja para pemain fintech P2P lending produktif dilihat dari pendapatan, laba, total aset, tingkat kemampuan bayar (TKB), hingga peringkat aplikasi di Google Play Store.

Melihat Kinerja Fintech P2P Lending Produktif di Indonesia