Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia mengalami inflasi secara bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 0,18% pada Maret 2023. Inflasi tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,16% (m-to-m).
Sementara, tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Indonesia sebesar 4,97% pada bulan lalu. Angkanya menurun dibandingkan pada Februari 2023 yang sebesar 5,47% (yoy).
BPS mencatat, 90 kota yang disurvei mencatatkan inflasi secara tahunan pada Maret 2023. Inflasi tertinggi berada di di Tual, Maluku yang mencapai 7,49% (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,19.
Komoditas penyumbang inflasi di Tual, antara lain tarif angkutan udara (1,8%), bensin (0,62%), ikan segar (0,62%), nasi dengan lauk (0,55%), rokok kretek filter (0,45%), beras (0,4%), dan kontrak rumah (0,22%).
Posisi kedua ditempati oleh Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan inflasi sebesar 7,4% (yoy). Kemudian, inflasi di Kotamobagu, Sulawesi Utara dan Kendari, Sulawesi Tenggara masing-masing sebesar 6,95% (yoy) dan 6,91% (yoy).
Inflasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 6,84% (yoy) pada Maret 2023. Lalu, inflasi di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung dan Luwuk, Sulawesi Tengah secara berturut-turut sebesar 6,71% (yoy) dan 6,69% (yoy).
Sementara, Banjarmasin menempati urutan kedelapan dalam daftar ini. Inflasi di kota yang terletak di Kalimantan Selatan tersebut sebesar 6,61% (yoy) pada bulan lalu.
(Baca: Inflasi Tahunan Indonesia Turun Jadi 4,97% pada Maret 2023)