Data Realisasi APBN pada Oktober 2023

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan defisit sebesar Rp0,7 triliun pada Oktober 2023. Defisit tersebut menjadi yang pertama kalinya terjadi pada tahun 2023.

Monavia Ayu Rizaty

24 Nov 2023 - 15.28

Data

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan defisit sebesar Rp0,7 triliun pada Oktober 2023. Defisit tersebut menjadi yang pertama kalinya terjadi pada tahun 2023.

Adapun, defisit tersebut setara dengan 0,003% terhadap produk domestik bruto (PDB). Persentase itu lebih rendah dibandingkan pada Oktober 2022 yang setara 0,88% terhadap PDB.

Defisit APBN disebabkan realisasi pendapatan negara yang lebih rendah dibandingkan belanja. Secara rinci, realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.240,1 triliun pada Oktober 2023.

Nilai itu naik 2,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2.179,2 triliun. Adapun, proporsinya mencapai 90,9% dari target APBN 2023 yang sebesar Rp2.463 triliun.

Realisasi pendapatan negara paling besar berasal dari penerimaan pajak yang senilai Rp1.523,7 triliun. Pendapatan negara yang berasal dari penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat sebesar Rp220,8 triliun. Selanjutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menyumbang Rp494,2 triliun.

Sementara, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp2.240,8 triliun. Jumlahnya terkontraksi 4,7% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.350,7 triliun. Angkanya pun setara dengan 73,2% dari target APBN 2023 yang sebesar Rp3.061,2 triliun.

Secara rinci, belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp1.572,2 triliun. Lalu, belanja dalam bentuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp668,5 triliun.

Lebih lanjut, keseimbangan primer mencatatkan surplus Rp365,4 triliun pada Oktober 2023. Nilainya meningkat 153% dibandingkan pada Oktober 2022 yang sebesar Rp144,4 triliun.

(Baca: Data Realisasi APBN pada September 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags