Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga Indonesia tumbuh 4,54% (year-on-year/yoy) pada kuartal I/2023. Pertumbuhan itu lebih tinggi 0,06% poin dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 4,48% (yoy).
Secara rinci, konsumsi rumah tangga untuk transportasi dan komunikasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 7,84% (yoy) pada kuartal I/2023. Sektor ini pun menyumbang andil paling besar di antara pengeluaran konsumsi rumah tangga lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni 1%.
Posisinya diikuti konsumsi rumah tangga untuk restoran dan hotel yang sebesar 5,88% (yoy). Konsumsi rumah tangga untuk pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya tumbuh 3,79% (yoy).
Pertumbuhan konsumsi untuk makanan dan minuman selain restoran sebesar 3,46% (yoy). Sementara, pengeluaran konsumsi untuk perumahan dan perlengkapan rumah tangga serta kesehatan dan pendidikan masing-masing naik 2,77% (yoy) dan 2,58% (yoy).
Adapun, konsumsi rumah tangga menyumbang 2,44% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,03% pada kuartal I/2023. Sedangkan, kontribusi komponen pengeluaran itu terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 53,4%.