Badan Pusat Statistik (BPS)

IHS Markit

Bank Indonesia (BI)

Kementerian Investasi BKPM

Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

Indikator

ekonomi

indonesia

Comprehensive Report

Sejumlah lembaga telah merilis data-data indikator <a href="https://dataindonesia.id/tags/ekonomi" rel="noopener noreferrer" target="_self">ekonomi</a> makro Indonesia pada Januari 2022. DataIndonesia pun merangkum data-data tersebut dalam laporan bertajuk Indikator Ekonomi Makro Januari 2022.&nbsp;Berbagai data tersebut, antara lain inflasi, Indeks Harga Perdagangan Besar, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur, neraca perdagangan Indonesia, realisasi investasi, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), Indeks Penjualan Riil (IPR), Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), utang luar negeri, cadangan devisa, serta uang beredar. Berikut ini rangkuman sejumlah indikator ekonomi makro per Januari 2022:<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8284793/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>&nbsp;Tingkat inflasi Indonesia secara bulanan (month-to-month/m-to-m) sebesar 0,57% pada Desember 2021. Nilai ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2020 hingga 2021.&nbsp;Selain itu, tingkat inflasi secara tahunan (year on year/yoy) mencapai puncaknya pada bulan lalu. Angkanya sebesar 1,87% pada Desember 2021.&nbsp;Kondisi tersebut didorong kenaikan harga yang ditunjukkan meningkatnya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Salah satunya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memiliki tingkat inflasi 1,61% (m-to-m) dengan andil 0,41%.&nbsp;Hal tersebut tecermin dengan naiknya harga cabai rawit, minyak goreng, dan telur ayam ras yang memberikan andil tertinggi. Masing-masing menyumbang sebesar 0,11%, 0,08%, dan 0,05%.&nbsp;BPS juga melaporkan, indeks harga pada komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,16% (m-to-m). Komponen tersebut memberikan andil sebesar 0,11% terhadap inflasi Desember 2021.&nbsp;Dari 90 kota yang dipantau BPS, 88 kota mengalami inflasi dan dua lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91%. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8285039/embed" title="Interactive or visual content" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara nasional sebesar 107,66 pada Desember 2021. Nilai ini merupakan yang tertinggi sepanjang tahun lalu.&nbsp;IHPB Desember 2021 tumbuh 0,73% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m) yang sebesar 106,88. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), IHPB mengalami peningkatan 2,91%.&nbsp;Kenaikan tertinggi IHPB pada Desember 2021 berasal dari sektor pertanian, yakni 1,68% (m-to-m). IHPB sektor industri tercatat meningkat 0,52% (m-to-m). Selain itu, IHPB sektor pertambangan dan penggalian juga naik 0,25% (m-to-m).&nbsp;Sektor industri menjadi kontributor terbesar terhadap perubahan IHPB, yakni 0,42%. Sektor pertanian menyumbang andil 0,31%. Sedangkan, sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil sama sekali atau 0%.&nbsp;Adapun, IHPB bahan bangunan/konstruksi secara umum ikut naik sebesar 0,57% pada Desember 2021 (m-to-m). Kenaikan ini disebabkan oleh inflasi harga komoditas semen 2,5%, rangka atap baja 1,27%, pipa PVC 0,99%, pasir 0,34%, besi beton 0,3%, dan batu fondasi 0,28%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8284600/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia sebesar 53,5 poin pada Desember 2021. Nilai tersebut turun 0,74% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 53,9 poin.&nbsp;Walau demikian, PMI manufaktur Indonesia masih lebih tinggi 4,29% dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 51,3 poin. Angka tersebut juga masih berada di level ekspansif lantaran di atas 50 poin.&nbsp;Menurut IHS Markit, nilai tersebut menggambarkan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia membaik sepanjang empat bulan terakhir. Faktor ini didukung oleh permintaan dan produksi barang buatan Indonesia yang mengalami ekspansi pada Desember 2021.&nbsp;Pertumbuhan output juga sedikit bertambah. Namun, kenaikan permintaan melambat selama dua bulan berjalan, meski dari asing kembali menguat.&nbsp;Untuk memenuhi tumbuhnya permintaan dan persyaratan produksi, manufaktur Indonesia melakukan penambahan aktivitas pembelian pada bulan lalu. Peningkatan aktivitas pembelian juga berkaitan dengan harapan kenaikan permintaan pelanggan pada bulan-bulan yang akan datang.&nbsp;Dengan begitu, indeks output masa depan dapat digambarkan manufaktur Indonesia akan lebih positif terhadap perkiraan 12 bulan produksi pada Desember. Dengan catatan kondisi ekonomi akan membaik sejalan dengan gangguan Covid-19 yang juga berkurang.&nbsp;Dari sisi harga, biaya input dan harga output terus naik pada Desember 2021. Tingkat inflasi harga input naik ke posisi tertinggi hanya dalam waktu delapan tahun, sementara biaya output naik lebih lambat pada bulan terakhir tahun lalu.&nbsp;Di sisi lain, tingkat ketenagakerjaan tidak mengalami perubahan di tengah kenaikan dari permintaan dan persyaratan produksi. Meski demikan, penumpukan pekerjaan meningkat hanya pada kisaran marginal pada Desember 2021.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1124616/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Neraca perdagangan Indonesia terus mencatatkan surplus hingga Desember 2021. Nilainya tercatat sebesar US$1,02 miliar pada bulan lalu.&nbsp;Meski demikian, surplus neraca perdagangan Indonesia tersebut lebih rendah 70,94% dibandingkan pada November 2021 yang sebesar US$3,51 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$2,1 miliar, nilainya juga turun 51,43%.&nbsp;Surplus neraca perdagangan pada Desember 2021 karena nilai ekspor yang lebih tinggi dari impor. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$22,38 miliar pada bulan lalu.&nbsp;Jumlah itu turun 2,04% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kendati, ekspor dari tanah air masih lebih tinggi 35,4% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.&nbsp;Sedangkan, nilai impor Indonesia pada November 2021 mencapai US$21,36 miliar. Pertumbuhannya sebesar 10,51% secara bulanan dan 47,93% secara tahunan. <iframe src="https://flo.uri.sh/story/1124611/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi Indonesia sebesar Rp241,6 triliun pada kuartal IV/2021. Angka tersebut naik 12,53% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp214,7 triliun.&nbsp;Realisasi investasi pada kuartal IV/2021 juga naik 11,49% dibanding kuartal sebelumnya. Pada Juli-Agustus 2021, modal yang masuk ke Indonesia mencapai Rp216,7 triliun.&nbsp;Realisasi investasi Indonesia pada kuartal IV/2021 paling banyak berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp122,3 triliun. Proporsinya mencapai 50,62% dari total realisasi investasi ke tanah air.&nbsp;Sementara, nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp119,3 triliun. Kontribusinya sebesar 49,38% dari total realisasi investasi Indonesia.&nbsp;Adapun, realisasi investasi Indonesia mencapai Rp901 triliun sepanjang tahun lalu. Dengan begitu, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia telah melebihi target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebesar Rp900 triliun.&nbsp;Secara rinci, realisasi PMA mencapai Rp454 triliun pada 2021. Sedangkan, realisasi PMDN tercatat sebesar Rp447 triliun selama setahun lalu.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1124646/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Bank Indonesia (BI) mencatat, keyakinan konsumen melemah pada Desember 2021. Ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang sebesar 118,3 poin.&nbsp;IKK mengalami turun tipis 0,17% dari bulan sebelumnya yang sebesar 118,5 poin. Meski demikian, angkanya masih berada di zona optimistis lantaran di atas 100 poin.&nbsp;Terjaganya optimisme konsumen ditopang oleh persepsi terhadap kondisi ekonomi saat ini yang terindikasi meningkat. Hal tersebut terlihat dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik 0,7% menjadi 99,9 poin.&nbsp;Sementara, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat sebesar 136,8 poin pada bulan lalu. Angkanya termoderasi 0,7% dari November 2021 yang mencapai 137,8 poin.&nbsp;Kemudian, Indeks Penjualan Riil (IPR) tercatat sebesar 201 poin, tumbuh 2,8% dibandingkan Oktober 2021 (month-to-month/m-to-m) senilai 195,5 poin. Walau demikian, pertumbuhan IPR tidak setinggi pada bulan sebelumnya yang sebesar 3,2% (m-to-m).Adapun, IPR pada November 2021 mengalami pertumbuhan 10,8% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 6,5%.&nbsp;Lebih lanjut, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha tercatat sebesar 7,1% pada kuartal IV/2021. Nilai SBT kegiatan usaha tersebut lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang sebesar 7,58%.&nbsp;Kinerja kegiatan usaha terindikasi meningkat di sektor industri pengolahan dengan SBT sebesar 0,50%. Sektor perdagangan, hotel dan restoran juga mencatatkan SBT sebesar 1,77%. Kemudian, SBT kegiatan usaha di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,32%.&nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8294744/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp783,7 triliun pada 2021. Angka tersebut mencapai 4,65% terhadap produk domestik bruto (PDB).Defisit anggaran tersebut menurun ketimbang 2020 yang mencapai Rp947,7 triliun. Nilainya pun hanya mencapai 86,3% dari target di APBN yang sebesar Rp1.006,4 triliunAdapun, defisit tersebut disebabkan realisasi belanja negara lebih tinggi dibandingkan pendapatan. Secara rinci, realisasi pendapatan negara sebesar Rp 2.003 triliun pada 2021.&nbsp;Jumlah itu naik 21,6% dari 2020 yang mencapai Rp1.647 triliun. Realisasi pendapatan negara pun mencapai 114,9% dari targetnya di APBN sebesar Rp1.743 triliun.Kemudian, realisasi belanja negara mencapai Rp2.786,6 triliun pada tahun lalu. Nilai tersebut naik 7,36% dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp2.595,5 triliun. Nilai tersebut pun 101,3% dari target di APBN senilai Rp2.750 triliun.Realisasi tersebut paling besar dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.954,5 triliun. Ada pula belanja yang berasal dari transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) senilai Rp795,5 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1124628/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Utang luar negeri (ULN) sebesar US$416,4 miliar pada November 2021. Posisi ULN Indonesia turun 1,4% dibandingkan pada bulan sebelumnya (month to month/m-to-m) yang mencapai US$422,3 miliar. &nbsp;ULN Indonesia pun juga hanya tumbuh 0,12% dibandingkan pada November 2020 (year on year/yoy). Pertumbuhan itu lebih rendah jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,2% (yoy).Posisi ULN Indonesia tetap sehat tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 35,5%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat karena didominasi utang berjangka panjang dengan pangsa 89,0%.Di lain sisi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp6.908,87 triliun pada Desember 2021. Nilai tersebut naik 2,91% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar Rp6.713,24 triliun.Selain itu, posisi utang pemerintah juga naik 13,73% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Desember 2020, utang pemerintah sebesar Rp6,074,56 triliun.Adapun, rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 41% pada Desember 2021. Realisasi pembayaran utang pemerintah telah mencapai Rp867,4 triliun pada bulan lalu.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8348364/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$144,9 miliar pada akhir Desember 2021. Nilai itu turun 0,68% dari November 2021 (month-to-month/mtm) yang sebesar US$145,9 miliar.Kendati, posisi cadangan devisa pada bulan lalu masih lebih besar 6,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Tercatat, cadangan devisa Indonesia sebesar US$135,9 miliar pada Desember 2020.Posisi cadangan devisa pada akhir 2021 dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Meski turun dari bulan sebelumnya, BI masih menilai cadangan devisa Indonesia tetap tinggi.Lebih lanjut, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun lalu setara dengan pembiayaan 8,0 bulan impor. Nilai itu juga setara dengan 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. &nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8524182/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Posisi uang beredar dalam arti luas (M2) sebesar Rp7.867,1 triliun pada Desember 2021. Jumlah tersebut tumbuh 13,9% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp6.905,9 triliun.&nbsp;Posisi uang beredar M2 pada Desember 2021 juga lebih tinggi 3,89% dari bulan sebelumnya. Tercatat jumlah uang beredar M2 sebesar Rp7.572,2 triliun pada November 2021.&nbsp;Peningkatan uang beredar M2 didorong oleh akselerasi uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,9% (yoy) menjadi Rp4.413,9 triliun. Selain itu, uang kuasi mengalami pertumbuhan sebesar 9,3% (yoy) menjadi Rp3.430,5 triliun.&nbsp;Ekspansi keuangan pemerintah dan penyaluran kredit turut menjadi faktor akselerasi pertumbuhan uang beredar M2. Ekspansi keuangan pemerintah tecermin dari tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang tumbuh sebesar 37,7% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 30,4%.&nbsp;Penyaluran kredit juga tumbuh sebesar 4,9% pada bulan lalu. Nilai tersebut meningkat jika dibandingkan pada November 2021 yang tumbuh 4,4%.(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/8-negara-dengan-proyeksi-pertumbuhan-ekonomi-tertinggi-pada-2022" id="isPasted" target="_self">8 Negara dengan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi pada 2022</a>)

Sejumlah lembaga telah merilis data-data indikator ekonomi makro Indonesia pada Januari 2022. Data Indonesia pun merangkum data-data tersebut dalam laporan ini.

Laporan Indikator Ekonomi Makro Januari 2022