Badan Pangan Nasional

Badan Pusat Statistik (BPS)

International Food Policy and Research Institute (IFPRI)

beras

harga pangan

Tingkat Kemiskinan

garis kemiskinan

Kemiskinan

Inflasi

Comprehensive Report

kuriositas

Kenaikan harga <a href="https://dataindonesia.id/tags/beras" rel="noopener noreferrer" target="_self">beras</a> di Indonesia semakin menggila. Belum ada tanda-tanda bahwa harga komoditas pangan utama di dalam negeri tersebut akan melandai.&nbsp;Merujuk data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga beras telah menyentuh Rp14.500 per kilogram (kg) di pasar tradisional pada Kamis (5/10) pukul 16.23 WIB. Harga tersebut mengalami kenaikan 0,35% dibandingkan sehari sebelumnya yang sebesar Rp14.450 per kg.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/15249256/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Rata-rata harga beras juga melonjak 3,94% dari sebulan sebelumnya yang sebesar Rp13.950 per kg. Sementara, jika dibandingkan setahun sebelumnya, harga beras medium melambung hingga 19,34%.Kenaikan harga beras yang terus terjadi ini turut diakui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, fenomena tersebut disebabkan oleh pasokan beras dari petani yang berkurang.&ldquo;Karena ada super El Nino di tujuh provinsi,&rdquo; kata Jokowi di Pasar Merdeka, Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis (21/9) yang dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.&nbsp;El Nino merupakan peristiwa peningkatan suhu lautan yang biasanya terjadi setiap 2-7 tahun di Pasifik tengah dan timur. Peristiwa itu menyebabkan kenaikan suhu udara dan berkurangnya curah hujan, khususnya di Indonesia.Seiring hal tersebut, puncak kemarau kering di tanah air saat ini jauh lebih parah dibandingkan tiga tahun terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), intensitas El Nino terus menguat sejak awal Juli 2023 dan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023.El Nino di Indonesia diprediksi masih terus bertahan hingga awal tahun depan. Menurut BMKG, fenomena tersebut baru akan berakhir pada Februari-Maret 2023.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ragam/detail/el-nino-berpotensi-picu-karhutla-di-indonesia-ini-datanya" id="isPasted" target="_self">El Nino Berpotensi Picu Karhutla di Indonesia, Ini Datanya</a>)</blockquote>Dengan keberadaan El Nino, volume air untuk pertanian akan semakin berkurang. Hal itu lantas menyebabkan petani kesulitan untuk menanam padi, sehingga produksi beras kian menyusut.&nbsp;Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, produksi beras sebesar 27,88 juta ton sepanjang Januari-Oktober 2023. Meski data Juli-Oktober 2023 masih proyeksi berdasarkan luas tanam, jumlah tersebut menurun 2,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 28,55 juta ton.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/2051476/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Di sisi lain, konsumsi beras di Indonesia diperkirakan sebesar 25,44 juta ton pada Januari-Oktober 2023. Angkanya lebih tinggi 1,15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 25,15 juta ton.Melihat secara bulanan, neraca beras sempat mencatatkan surplus sejak Februari-Juni 2023. Namun, seiring dengan kehadiran El Nino, Indonesia mengalami defisit neraca beras sejak Juli-Oktober 2023.Demi menambal neraca yang defisit, Indonesia mau tak mau harus mengimpor beras dari negara lain. Hanya saja, El Nino yang masih terjadi membuat sejumlah negara membatasi ekspor berasnya demi menjaga pasokan domestik.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/2051478/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Berdasarkan data International Food Policy and Research Institute (IFPRI), ada empat negara yang membatasi ekspor berasnya, termasuk India. Padahal, India selama ini merupakan importir beras terbesar Indonesia.Menurut data BPS, impor beras dari India sebanyak 178.533 ton dengan nilai US$77,74 juta pada 2022. India menyumbang sekitar 41,59% terhadap total impor beras Indonesia sepanjang tahun lalu.Keputusan India untuk membatasi ekspor tersebut membuat harga beras di sejumlah negara importir, termasuk Indonesia, semakin melambung. Jokowi pun tak menampik adanya persoalan tersebut.&nbsp;&ldquo;India baru saja setop ekspor beras, akibatnya harga beras naik di semua negara,&rdquo; kata Jokowi dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor pada Jumat (15/9) dikutip lewat Youtube Sekretariat Presiden.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/krisis-petani-muda-di-negara-agraris" rel="noopener noreferrer" target="_self">Krisis Petani Muda di Negara Agraris</a>)</blockquote><h3>Berpotensi Tingkatkan Angka Kemiskinan</h3>Kenaikan harga beras di Indonesia yang terus berlanjut patut diwaspadai. Pasalnya, menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute Pieter Abdullah, kenaikan harga beras akan mendorong inflasi di dalam negeri.Alasannya beras memberikan andil yang cukup besar terhadap inflasi jika dibandingkan komoditas lainnya. Mengacu data BPS, andil beras terhadap inflasi secara tahunan mencapai 0,55% pada September 2023. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun 2023 berjalan.Dengan andil terhadap inflasi yang cukup besar, kenaikan harga beras pada gilirannya berpotensi meningkatkan angka kemiskinan. Hal itu mengingat beras merupakan komoditas yang memberikan kontribusi paling besar terhadap garis kemiskinan di Indonesia.&nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/15106027/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Berdasarkan data BPS, beras menyumbang 19,35% terhadap garis kemiskinan di perkotaan pada Maret 2023. Sedangkan, andil beras terhadap garis kemiskinan di perdesaan mencapai 23,73%.&ldquo;Kenaikan harga beras bisa mendorong inflasi yang lebih tinggi. Kenaikan inflasi bisa menaikkan garis kemiskinan,&quot; ujar Piter saat dihubungi DataIndonesia.id pada Jumat (06/10).Besarnya kontribusi beras terhadap garis kemiskinan seiring dengan dominannya pengeluaran kaum papa untuk komoditas tersebut. Kelompok termiskin di Indonesia rata-rata menghabiskan sekitar 34% pengeluarannya hanya untuk membeli komoditas padi-padian. &nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/15230058/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Dengan meningkatnya harga beras, porsi pengeluaran kelompok termiskin untuk komoditas padi-padian otomatis akan semakin membesar. Mereka pun akan semakin sulit untuk keluar dari garis kemiskinan.&nbsp;Di samping itu, masyarakat di kelompok menengah bawah dapat jatuh ke jurang kemiskinan. Menurut Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, kondisi itu dapat terjadi karena mereka harus menambah beban pengeluaran untuk membeli beras.&nbsp;&ldquo;Yang tadinya kategori kelas menengah bisa menjadi orang miskin baru karena beras,&rdquo; kata Bhima.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/ragam/detail/laporan-persaingan-ketat-di-sejumlah-dapil-pada-pemilu-2024" id="isPasted" target="_self">(Laporan) Persaingan Ketat di Sejumlah Dapil pada Pemilu 2024</a>)</blockquote>Demi mengantisipasi persoalan tersebut, pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga beras. Salah satunya dengan mengimpor beras dalam jumlah besar dari negara-negara selain India.&nbsp;<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/15068409/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Sepanjang Januari-Agustus 2023, Indonesia telah melakukan impor beras sebanyak 1,59 juta ton. Dari jumlah itu, mayoritas beras yang diimpor berasal dari Thailand dan Vietnam dengan volume masing-masing sebanyak 802.000 ton dan 674.000 ton.&nbsp;Pemerintah pun membuka opsi untuk kembali mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton pada akhir 2023. Dengan demikian, impor beras pemerintah tahun ini berpotensi lebih dari 2 juta ton.&nbsp;&ldquo;Kalau memang kurang, kenapa enggak? pilih mana, punya stok atau tidak punya stok?&rdquo; kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Pasar Rawamangun, Jakarta, Rabu (4/10) seperti dikutip dari Bisnis.com.Selain itu, pemerintah lewat Perum Bulog telah menyerap beras dari petani dalam negeri sebanyak 845.122 ton hingga 3 Oktober 2023. Ini dilakukan untuk memperkuat stok beras nasional.Stok tersebut bakal digunakan untuk berbagai operasi pasar demi menstabilkan harga beras. Di samping itu, pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) beras dengan alokasi 630.000 ton per bulan kepada 21,4 juta keluarga penerima manfaat selama tiga bulan.Program bansos beras ini sudah dilakukan selama dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada Maret-Mei 2023. Sedangkan, tahap kedua dimulai sejak September-November 2023.Menyitir data Bapanas, bansos beras yang sudah disalurkan pemerintah sebanyak 197.960 ton atau 98,57% dari target alokasi bulanan pada September 2023. Jumlah tersebut diterima oleh 21,35 juta KPM.Lebih lanjut, pemerintah membatasi pembelian beras di ritel modern. Ketentuan ini berlaku untuk pembelian beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dengan jumlah maksimal sebanyak 10 kg per orang setiap hari.&nbsp;Arief mengatakan, pembatasan ini dilakukan untuk mendorong masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan, alih-alih panic buying. Dia mengasumsikan bahwa dua pak beras kemasan lima kg cukup untuk memenuhi konsumsi setiap rumah tangga.&ldquo;Tidak perlu belanja berlebihan di atas kebutuhan normal,&rdquo; katanya.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/digital/detail/laporan-jerat-utang-pinjol-mengintai-anak-muda" id="isPasted" target="_self">(Laporan) Jerat Utang Pinjol Mengintai Anak Muda</a>)</blockquote>

Kenaikan harga beras yang terus berlanjut berpotensi meningkatkan angka kemiskinan di dalam negeri. Atas dasar itu, pemerintah perlu berupaya untuk menstabilkan harga beras.

(Laporan) Waspada Lonjakan Harga Beras Tingkatkan Kemiskinan

(Laporan) Waspada Lonjakan Harga Beras Tingkatkan Kemiskinan

Tags