Badan Pusat Statistik (BPS)

Index Mundi

Investing

Trade Map

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)

Bursa Malaysia

Energy Information Administration (EIA)

Kementerian Keuangan (Kemenkeu)

kuriositas

perdagangan

ekonomi

impor

rusia

ukraina

Comprehensive Report

Perang antara <a href="https://dataindonesia.id/tags/rusia" rel="noopener noreferrer" target="_self">Rusia</a> dan <a href="https://dataindonesia.id/tags/ukraina" rel="noopener noreferrer" target="_self">Ukraina</a> masih terus berlangsung dan belum ada kepastian kapan akan berakhir. Indonesia mungkin tak terlibat dalam perang tersebut karena berada jauh dari pusat konflik.Kendati, dampak dari perang tersebut bakal terasa secara tak langsung, khususnya ke perekonomian domestik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, salah satu hal yang bakal paling terasa adalah kenaikan harga berbagai komoditas, seperti minyak, gandum serta besi dan baja.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166811/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:800px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Kondisi tersebut terjadi lantaran Rusia telah menjadi negara penyumbang minyak mentah di dunia yang cukup besar. Menurut data dari U.S. Energy Information Administration (EIA), Rusia merupakan penghasil minyak mentah nomor tiga di dunia.Rusia mampu menghasilkan minyak sebesar 10,5 juta barel per harinya pada 2020. Meski masih kalah dengan Amerika Serikat dan Arab Saudi, andil Rusia terhadap minyak dunia cukup besar, yakni 11%.Konflik yang dialami Rusia dengan Ukraina tentu berpengaruh kepada terhambatnya pasokan minyak mentah dunia. Akibatnya, harga minyak mentah mulai diperdagangkan naik semenjak perang kedua negara itu mulai.Pada 25 Februari 2022 atau sehari setelah Rusia melakukan invasi pertamanya kepada Ukraina, harga minyak Brent maupun WTI sempat turun. Namun, harganya terus melonjak hingga ke angka tertingginya pada 6 Maret 2022.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166818/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dengan naiknya harga minyak mentah dunia, Indonesia akan pula merasakan dampaknya mengingat konsumsi emas hitam di Indonesia tergolong tinggi. Menurut data BP Global Company, rata-rata konsumsi minyak di Indonesia sebesar 1,56 juta barel per harinya. Konsumsi minyak Indonesia berkontribusi sebesar 1,4% terhadap totalnya secara global.Sementara, produksi minyak mentah Indonesia baru mencapai 708.000 barel minyak per hari (mbopd). Artinya, Indonesia harus melakukan impor minyak dari negara lain untuk menutupi konsumsi yang lebih tinggi.Karena Indonesia masih harus melakukan impor, harga minyak global tentu akan mempengaruhi tarif bahan bahan bakar minyak (BBM) di pasar domestik. Saat ini saja, PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga BBM umum atau non-subsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex di kisaran Rp500-Rp1.100 per liter pada 3 Maret 2022.Corporate Secretary Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan, penyesuaian harga ketiga jenis BBM tersebut dilakukan seiring dengan melonjaknya minyak mentah dunia.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8950730/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Sementara, Pertamina masih belum menaikkan harga BBM bersubsidi, seperti Premium dan Pertalite. Kendati, pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai belum naiknya harga BBM bersubsidi akan membebani keuangan negara.Sebab, Fahmy menilai pemerintah harus menambah anggaran subsidi BBM ketika selisih harga minyak global dan harga jual eceran kian besar. Padahal, anggaran yang dialokasikan untuk subsidi BBM telah turun 6,21% dari Rp17,7 triliun pada 2020 menjadi Rp16,6 triliun pada 2021.&ldquo;Semakin tinggi kenaikan harga minyak, beban APBN makin berat,&quot; ujar Fahmy ketika dihubungi Bisnis pada Jumat pekan lalu.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166832/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:800px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain minyak, komoditas gandum dikhawatirkan terganggu rantai pasoknya. Rusia dan Ukraina sama-sama menjadi negara dengan produksi gandum terbesar di dunia.Melansir data Index Mundi, Rusia yang berada di urutan ketiga menghasilkan gandum sebesar 75,5 juta metrik ton pada 2020. Sedangkan, Ukraina berada di urutan keenam dengan produksi komoditas tersebut sebanyak 33 juta metrik ton.Hal tersebut semakin diperparah dengan kompleksitas dampak sanksi ekonomi dan melonjaknya biaya logistik. Padahal, pasokan gandum dari Rusia dan Ukraina berkontribusi lebih dari seperempat pasokan dunia.Kondisi yang kurang baik untuk pasokan gandum pun terlihat dari harganya yang sempat menyentuh US$1.300/bushel. Harga gandum terpantau melonjak 45,26% dalam lima hari berturut-turut sepanjang pekan awal Maret 2022.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1165487/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Selain harganya yang melonjak, Indonesia bakal dirugikan lantaran pasokan gandum domestik banyak yang berasal dari Ukraina. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina merupakan pengimpor biji gandum dan meslin terbesar kedua ke Indonesia pada 2021.Nilai impor komoditas dengan HS 1001 tersebut dari Ukraina sebesar US$919,43 juta dengan volume 3,07 juta ton sepanjang tahun lalu. Angka tersebut merupakan rekor terbesar dalam satu dekade terakhir.Adanya perang antara Rusia dan Ukraina akan menghambat pasokan gandum dari negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky tersebut. Padahal, konsumsi gandum di dalam negeri cukup besar dan cenderung meningkat setiap tahunnya.Data Index Mundi menunjukkan, konsumsi gandum di Indonesia mencapai 10,4 juta metrik ton pada 2021. Jumlah itu mengalami peningkatan sebesar 2,97% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak 10,1 juta ton.Melihat konsumsi gandum yang tinggi, persoalan harga dan pasokan gandum akan membuat harga makanan yang berbahan baku komoditas tersebut bakal ikut naik. Gandum merupakan bahan baku dalam pembuatan terigu yang kerap diolah menjadi mi, roti, kue, biskuit, permen, hingga martabak.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1165603/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:800px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Lebih lanjut, perang Rusia-Ukraina juga akan berpengaruh terhadap pasokan besi dan baja ke dalam negeri. Pasalnya, Indonesia banyak mengimpor komoditas pertambangan tersebut dari Rusia.Tercatat, Indonesia mengimpor besi dan baja dari Negeri Beruang Merah sebesar US$291,6 juta pada 2020. Nilai itu menjadi yang terbesar ketujuh dari total impor besi dan baja tanah air.Selain itu, harga berbagai komoditas logam turut mengalami kenaikan akibat perang kedua negara. Sebagai contoh, harga bijih besi berjangka di bursa Singapura (SGX) sempat melonjak ke rekor tertingginya sebesar US$161,1/ton pada Senin (7/3), meski kembali melemah tiga hari setelahnya.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1165522/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Hal lain yang perlu disoroti adalah terganggunya perdagangan Indonesia ke Rusia. Ini terjadi lantaran adanya pembekuan akses Rusia ke SWIFT, jaringan sistem pembayaran terbesar di dunia.Data BPS menunjukkan, aktivitas perdagangan Indonesia dengan Rusia telah memberikan surplus sebesar US$239,79 juta pada 2021. Ini karena ekspor Indonesia ke negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut mencapai US$1,49 miliar, sedangkan impornya sebesar US$1,25 miliar.Dengan adanya pembekuan akses SWIFT, surplus neraca perdagangan Indonesia ke Rusia berpotensi hilang pada tahun ini. Karenanya, pemerintah berupaya untuk mengalihkan ekspor ke Rusia.&quot;Tentu jangka pendek kita harus memindahkan ekspor tersebut ke negara lain,&quot; kata Airlangga dalam diskusi di Rapim Polri, Rabu (2/3).Sementara, neraca perdagangan Indonesia terhadap Ukraina memberikan defisit sebesar US$0,62 miliar pada 2021. Impor dari Ukraina sebesar US$1,04 miliar, lebih besar ketimbang ekspornya yang senilai US$0,42 miliar.Di sisi lain, Indonesia masih dapat memanfaatkan peluang dari perang Rusia-Ukraina. Momentum ini salah satunya terbuka dari meningkatnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).Meski Rusia dan Ukraina bukan produsen CPO terbesar di dunia, perang kedua negara tersebut telah menutup ekspor minyak bunga matahari dari wilayah Laut Hitam. Para pedagang pun mengalihkan permintaan minyak nabati ke CPO, yang kemudian turut menguatkan harganya.Harga CPO untuk kontrak Maret 2022 di bursa derivatif Malaysia reli hingga mencapai level tertingginya sebesar RM8.163/ton pada Selasa (1/3). Harga CPO sempat merosot setelahnya karena investor mulai mengambil keuntungan, tapi kembali meningkat ke level RM7.680/ton pada Jumat (11/3).<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166841/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Kenaikan harga CPO dapat menguntungkan Indonesia karena tanah air merupakan produsen terbesar komoditas tersebut di dunia. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, produk CPO Indonesia mencapai 46,89 juta ton pada 2021.Sementara, BPS mencatat ekspor CPO Indonesia sebanyak 26,9 juta ton dengan nilai US$28,52 miliar. Secara volume, ekspor CPO Indonesia mengalami penurunan 1,57% dari tahun sebelumnya yang sebanyak 27,33 juta ton.Namun, nilai ekspor CPO Indonesia justru meningkat signifikan 54,66% dari tahun 2020 yang sebesar US$18,44 miliar karena kenaikan harganya secara global. Berkaca pada peristiwa tahun lalu, Indonesia punya potensi meraup nilai ekspor CPO lebih tinggi pada 2022 karena harga komoditas tersebut semakin melambung.Tak hanya CPO, Indonesia juga mampu meraup untung dari penjualan batu bara dan nikel. Pasalnya, kedua komoditas tersebut juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166569/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Harga batu bara di bursa ICE Newcastle tercatat mengalami kenaikan signifikan mencapai angka tertingginya sebesar US$440/ton pada Rabu (2/3). Kenaikan harga batu bara seiring dengan terhambatnya pasokan minyak dari Rusia. Banyak negara melirik batu bara untuk digunakan sebagai sumber energi mereka.Sementara, harga nikel di London Metal Exchanger (LME) sempat melesat ke level US$81.051,5/ton pada Selasa (8/3), sebelum akhirnya terkoreksi dua hari kemudian menjadi US$48.033/ton. Melesatnya harga nikel awalnya terjadi karena pasokan yang sudah ketat, bahkan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.Adanya ketegangan geopolitik di Eropa Timur semakin memacu harga nikel. Pasalnya, Rusia merupakan penghasil nikel terbesar ketiga di dunia dengan produksi mencapai 250.000 ton pada 2021.<iframe src="https://flo.uri.sh/story/1166581/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:800px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Indonesia mampu memanfaatkan kenaikan harga batu bara dan nikel karena menjadi salah satu produsen terbesar di dunia. Berdasarkan data BP, Indonesia menempati posisi kedua di dunia dengan produksi batu bara sebesar 13,88 eksajoule (EJ) pada 2020.Sedangkan, data US Geological Survey (USGS) mencatat, produksi nikel di Indonesia menjadi yang paling besar di dunia mencapai 771 ribu metrik ton pada 2020. Jumlahnya pun diperkirakan naik menjadi sebanyak 1 juta metrik ton pada 2021.Baca: <a href="https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/berperang-dengan-rusia-apa-saja-impor-indonesia-dari-ukraina" id="isPasted" target="_self">Berperang dengan Rusia, Apa Saja Impor Indonesia dari Ukraina?</a>)

Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung dan belum ada kepastian kapan akan berakhir. Meski jauh dari pusat konflik, Indonesia masih akan merasakan dampak dari perang kedua negara tersebut.

Menakar Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Indonesia

Menakar Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Indonesia

Tags