Neraca Dagang Indonesia-Korea Selatan Defisit 3 Tahun Terakhir

Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan telah mengalami defisit dalam tiga tahun terakhir. Pada 2021, neraca dagang Indonesia-Korea Selatan telah mengalami defisit sebesar US$446,72 juta.

Shilvina Widi

21 Jul 2022 - 14.54

Data

Neraca perdagangan Indonesia dan Korea Selatan mengalami defisit sebesar US$446,72 juta pada 2021. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit tersebut melanjutkan tren yang terjadi selama tiga tahun terakhir.

Defisit neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan itu juga meningkat 30,7% jika dibandingkan setahun sebelumnya. Pada 2020, defisit neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan hanya sebesar US$341,81 juta.

Adapun, defisit neraca perdagangan tersebut lantaran ekspor Indonesia ke Korea Selatan hanya sebesar US$8,95 miliar pada 2021. Jumlah itu tumbuh 38% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$6,5 miliar.

Sedangkan, impor Indonesia dari Negeri Ginsing mencapai US$9,42 miliar pada 2021. Nilainya naik 37,63% dibandingkan pada 2020 yang sebesar US$6,85 miliar.

Secara rinci, defisit terbesar perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan berasal dari komoditas mesin dan peralatan listrik, televisi, serta suara lainnya sebanyak US$971,02 juta. Kemudian, defisit yang berasal dari komoditas mesin dan peralatan nuklir sebesar US$931,1 juta.

Sementara, surplus perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan terbesar untuk komoditas bahan bakar minyak sebesar US$1,88 miliar. Lalu, komoditas yang surplus berikutnya adalah bijih, terak dan abu mencapai US$725,4 juta.

(Baca: Neraca Dagang Indonesia-China Selalu Defisit dalam 1 Dekade)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags