Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II/2022. Pertumbuhan tersebut terjadi di hampir semua lapangan usaha.
Tercatat sektor transportasi dan pergudangan menjadi lapangan usaha yang pertumbuhannya paling pesat hingga 21,27% (yoy) pada kuartal II/2022. Kondisi itu seiring dengan pelonggaran mobilitas masyarakat dan momen Idulfitri.
Posisi kedua ditempati oleh sektor penyediaan akomodasi dan makan minum yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,76% (yoy). Kemudian, produk domestik bruto (PDB) di sektor pengadaan listrik dan gas mengalami kenaikan sebesar 9,33% (yoy).
Sektor jasa lainnya mengalami pertumbuhan sebesar 9,25% (yoy). Kemudian, sektor informasi dan komunikasi serta jasa perusahaan masing-masing mengalami pertumbuhan PDB sebesar 8,05% (yoy) dan 7,95% (yoy).
Posisi ketujuh diduduki oleh sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang tumbuh 6,45% (yoy). Sedangkan, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah menguat sebesar 4,44% (yoy).
Adapun, PDB atas dasar harga berlaku (ADBH) Indonesia sebesar Rp4.919,9 triliun pada kuartal II/2022. Dari jumlah itu, industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB nasional mencapai Rp877,8 triliun.
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 5,44% pada Kuartal II/2022)