Singapura menjadi negara dengan ekonomi paling bebas di Asia Tenggara pada 2022. Berdasarkan data The Heritage Foundation, skor Indeks Kebebasan Ekonomi (Economy Freedom Index/EFI) yang dimiliki Negeri Singa tersebut mencapai 84,4 poin.
Posisinya diikuti oleh Malaysia dengan skor EFI sebesar 68,1 poin. Setelahnya ada Brunei Darussalam dan Indonesia dengan skor EFI masing-masing sebesar 64,8 poin dan 64,4 poin.
Thailand berada di posisi kelima dengan skor EFI sebesar 63,2 poin. Kemudian, Filipina dan Vietnam berturut-turut memiliki skor EFI sebesar 61,1 poin dan 60,6 poin.
Kamboja memiliki skor EFI sebesar 57,1 poin. Lalu, skor EFI yang dimiliki Papua Nugini tercatat sebesar 54,6 poin. Myanmar punya skor EFI sebesar 49,6 poin
Ada pula Laos yang memiliki skor EFI sebesar 49,2 poin. Sementara, Timor Leste berqada di posisi terakhir dengan skor EFI sebesar 46,3 poin.
Dari seluruh negara Asia Tenggara, hanya Singapura yang ekonominya masuk kategori bebas. Sementara, Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, Thailand, Filipina, dan Vietnam yang memiliki skor EFI di rentang 60 poin hingga 69,9 poin masuk kategori cukup bebas.
Kamboja dan Papua Nugini yang memiliki skor EFI di kisaran 50 poin hingga 59,9 poin termasuk dalam kategori ekonomi tidak bebas. Lalu, Myanmar, Laos, dan Timor Leste dengan skor EFI di bawah 50 poin masuk dalam kategori tertindas.
Adapun, EFI menilai kebebasan ekonomi di 177 negara berdasarkan 12 indikator, yakni hak kepemilikan properti, efektivitas yudisial, integritas pemerintah, beban pajak, pengeluaran pemerintah, kesehatan fiskal, kebebasan bisnis, kebebasan tenaga kerja, kebebasan moneter, kebebasan perdagangan, kebebasan investasi, dan kebebasan finansial.
(Baca: Di Asean, Warga RI Paling Optimistis Ekonomi Bakal Menguat)