Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$3,12 miliar pada Agustus 2023. Surplus tersebut melanjutkan tren selama 40 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Surplus neraca dagang Indonesia pada Agustus 2023 meningkat hingga 141,9% dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebesar US$1,29 miliar. Namun, angkanya merosot 45,4% dibandingkan pada Agustus 2022 yang sebesar US$5,71 miliar.
Perkembangan tersebut utamanya didorong berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar US$4,47 miliar. Nilai itu lebih tinggi 39,7% dibandingkan pada Juli 2023 yang sebesar US$3,2 miliar.
Sedangkan, neraca perdagangan migas masih mengalami defisit sebesar US$1,34 miliar pada bulan lalu. Walau demikian, Defisit tersebut lebih rendah 30% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar US$1,91 juta.
Adapun, nilai ekspor Indonesia sebesar US$22 miliar pada Agustus 2023. Jumlah tersebut naik 5,47% dari bulan sebelumnya (m-to-m) yang sebesar US$20,86 miliar.
Sementara, impor Indonesia tercatat sebesar US$18,88 miliar pada Agustus 2023. Nilai tersebut juga mengalami kontraksi 3,53% dibandingkan sebulan sebelumnya (m-to-m).
(Baca: Neraca Perdagangan Indonesia Terbesar Kedua di Asean pada 2022)