Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas sebesar Rp8.271,7 triliun pada Januari 2023. Jumlah itu tumbuh 8,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp7.631,6 triliun.
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 8,5% (yoy). Sedangkan, kenaikan peredaran uang kuasi sebesar 8,2% (yoy).
Lebih lanjut, pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat. Secara rinci, penyaluran kredit tumbuh 10,2% (yoy) pada Januari 2023, sejalan dengan perkembangannya di kredit produktif dan konsumtif.
Aktiva luar negeri bersih mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,6% (yoy). Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan pada Desember 2022 yang sebesar 4,9% (yoy).
Adapun, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi 20,5% (yoy). Meski demikian, angkanya membaik dibandingkan pada bulan sebelumnya yang menurun sebesar 13,9% (yoy).
(Baca: Uang Beredar Capai Rp8.525,5 Triliun pada Desember 2022)