Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$422,3 miliar atau setara Rp6,05 ribu triliun (kurs Rp14.337,1/US$) pada Oktober 2021. Posisi ULN Indonesia turun 0,35% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai US$423,8 miliar.
Walau demikian, ULN Indonesia masih lebih tinggi 2,19% dibandingkan pada Oktober 2021. Ketika itu, ULN Indonesia tercatat sebesar US$ 413,1 miliar.
Mayoritas ULN Indonesia berasal dari pemerintah, yakni sebesar US$204,9 miliar. Nilai itu turun 0,29% dibandingkan pada September 2021 yang mencapai US$205,5 miliar.
Utang swasta juga turun 0,37% secara bulanan menjadi sebesar US$208,4 miliar. Sementara, utang bank sentral tetap sebesar US$9,1 miliar, tak berubah dari bulan sebelumnya.
BI menjelaskan, ULN Indonesia pada Oktober 2021 tetap sehat karena didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 36,1%.
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat karena didominasi utang berjangka panjang. Pangsanya mencapai 88,3% dari total ULN tanah air.