Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$413,6 miliar pada akhir Januari 2022. Jumlah itu menurun 0,41% dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m) yang sebesar US$415,3 miliar.
ULN Indonesia tersebut juga lebih rendah 1,7% (year on year/yoy) dibanding Januari 2021 yang sebesar US$420,9 miliar. Penurunan secara tahunan ini juga lebih dalam dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,4% (yoy)
Mayoritas ULN Indonesia berasal dari pemerintah, yakni US$199,3 miliar. Jumlah itu melemah 0,42% secara bulanan dan 5,4% secara tahunan.
ULN yang berasal dari bank sentral senilai US$8,9 miliar pada akhir bulan lalu. Jumlah itu menurun 0,77% secara bulanan, tapi meningkat 212,49% secara tahunan.
Sementara, ULN swasta tercatat sebesar US$205,3 miliar. Nilai itu terkontraksi 0,4% dibandingkan pada bulan sebelumnya dan lebih rendah 0,95% secara tahunan.
Menurut BI, struktur ULN Indonesia pada Januari 2022 tetap sehat karena didukung prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 34,1%.
Struktur ULN INdonesia juga didominasi oleh utang jangka panjang. Pangsanya mencapai 88,2% dari total ULN tanah air.
(Baca: Utang Luar Negeri Indonesia Turun pada Akhir Tahun 2021)