Minyak goreng menjadi salah satu bahan makanan yang paling banyak dibeli masyarakat Indonesia. Padahal, minyak goreng sempat mengalami kelangkaan dan harganya telah melonjak signifikan.
Dari hasil survei Jakpat, ada 81% responden yang menyatakan selalu membeli minyak goreng setiap bulannya. Persentase itu merupakan yang terbesar ketiga di bawah beras dan mi instan.
Responden yang menyatakan membeli beras setiap bulan sebesar 83%. Sementara, ada 82% responden yang menyatakan membeli mi instan sebagai bahan makanan setiap bulan.
Di bawah minyak goreng ada ada gula yang dibeli oleh 76% responden setiap bulan. Kemudian, 70% responden selalu membeli garam untuk kebutuhan bulanannya.
Responden yang membeli kecap manis dan tepung terigu setiap bulan masing-masing sebanyak 65% dan 53%. Sedangkan, ada 52% responden yang selalu membeli saus setiap bulannya.
(Baca: Warga di 8 Kota/Kabupaten Ini Terbanyak Konsumsi Minyak Goreng)
Adapun saat mengalami kelangkaan minyak goreng, 75% responden memilih untuk mengurangi penggunaan komoditas tersebut. Sebanyak 38% responden memilih untuk memasak makanan yang bukan gorengan.
Lalu, ada 34% responden yang memilih memburu minyak goreng di berbagai tempat. Ada pula 13% responden yang menggantikan minyak goreng berbasis kelapa sawit dengan jenis lainnya.
Sementara, membeli air fryer menjadi pilihan terakhir ketika kelangkaan minyak goreng terjadi. Persentasenya tercatat hanya sebesar 10%.