Hasil survei DataIndonesia.id kepada 300 responden generasi Z atau yang saat ini berusia 11-26 tahun, menunjukkan bahwa sebanyak 56% responden menyatakan pernah merasakan gejala gangguan mental. Sementara sebanyak 44% responden lainnya mengklaim tidak merasakan gangguan tersebut.
Untuk mengatasi masalah mental, sejumlah hal pun dilakukan oleh Gen Z. Tercatat, dari 56% responden yang pernah merasakan gejala gangguan mental, melakukan traveling atau healing menjadi hal yang paling banyak dipilih. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh 59,52% responden
Solusi lainnya yang paling banyak dilakukan Gen Z adalah melakukan hobi. Hal itu diungkapkan oleh 55,95% responden. Kemudian, sebanyak 48,21% responden Gen Z memilih untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai upaya mengatasi masalah mental yang dialami.
Selanjutnya, sebanyak 38,1% responden memilih sharing atau bercerita ke teman. Kemudian 19,05% responden Gen Z memilih untuk mengunjungi psikolog atau psikiater. Adapun sebanyak 14,88% responden Gen Z memilih untuk berkonsultasi dengan keluarga atau saudara.
Selain soal isu kesehatan mental, survei DataIndonesia.id juga memotret beragam persepsi Gen Z dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, karier, konsumsi digital, kebiasaan belanja, hingga prioritas hidup. Hasil survei selengkapnya dapat diakses melalui tautan https://dataindonesia.emagz.online/
(Baca: Hasil Survei: 8 Pemicu Masalah Mental yang Dirasakan Gen Z di Indonesia)